JAKARTA (Waspada) : Militer Israel menembakkan rudal ke Suriah pada Rabu (8/2) sebagai balasan atas serangan misil anti-pesawat yang datang dari Damaskus. Insiden saling serang ini terjadi setelah Suriah mengklaim berhasil mencegat rudal Israel yang lebih dulu ditembakkan dan menargetkan Ibu Kota Damaskus. Insiden itu dikabarkan menewaskan satu personel tentara dan melukai lima orang.
Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad lantas melancarkan serangan rudal balasan ke wilayah Israel.
Seorang juru bicara militer Israel menolak mengomentari laporan soal serangan pertama ke Damaskus. Namun, Tel Aviv mengatakan telah melakukan serangan rudal balasan ke Suriah sebagai tanggapan atas peluncuran rudal anti-pesawat.
Serangan rudal dari Suriah itu memicu sirine di beberapa wilayah Israel termasuk Tepi Barat. Namun, militer Israel menyebut rudal Suriah itu meledak di udara.
“Menyusul peluncuran rudal anti-pesawat sebelumnya malam ini, Pasukan Pertahanan Israel menyerang baterai rudal dan radar yang menembaki pesawat angkatan udara Israel,” kata militer Israel di Twitter seperti dikutip Reuters.
Israel meluncurkan rudal dari Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Tel Aviv. Sementara itu, pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa rudal Israel tersebut menurut laporan stasiun tv pemerintah.
“Agresi Israel” juga meluncurkan serangan udara pada Rabu pekan lalu. Suriah mengklaim rudal-rudal Israel itu datang dari tenggara Ibu Kota Beirut, Libanon.
Israel memang kerap melancarkan serangan udara terhadap Suriah meski tak pernah mengakuinya secara terbuka.
Serangan-serangan ke Suriah itu dilakukan guna menargetkan pasukan pemberontak pro-Iran termasuk Hizbullah dari Libanon di Suriah yang selama ini mendukung Assad. (cnni/m14)
