Scroll Untuk Membaca

Internasional

Jelang Armuzna, Jamaah Calhaj Diingatkan Jaga Stamina

Kecil Besar
14px

JEDDAH (Waspada): Menjelang puncak haji Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna), jamaah Calon Haji (Calhaj) Indonesia diingatkan untuk terus menjaga stamina dengan meminimalisir kegiatan ibadahnya. Hal ini agar rukun dan wajib haji tetap dilakukan ditengah berkumpulnya jamaah haji di seluruh dunia.

“Dalam beberapa hari ini sebelum pelaksanaan armuzna, jamaah kita diminta meminimalisir aktivitas-aktivitas yang lain misalnya umroh. Artinya mereka untuk menghemat energi dan tenaga sehingga pada puncaknya nanti wukuf dalam kondisi sehat,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat didampingi Kadaker Bandara, Haryanto Sarpin, kepada tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker) Bandara di Jeddah, Senin (27/6).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Jelang Armuzna, Jamaah Calhaj Diingatkan Jaga Stamina

IKLAN

Dikatakan Arsyad, dikhawatirkan jamaah -jamaah yang terlalu bersemangat sehingga pada hari puncaknya tidak bisa melakukan wukuf. Kalau bisa shalat fardhu nya dilakukan di masjid-masjid sekitar pemondokan atau mushalla di hotel jamaah. Meski kalau memungkinkan biaa dilakukan di Masjidil Haram.

“Ibadah haji itu ya Arafah. Jangan nanti sunnahnya didahulukan, yang menjadi wajib itu karena kondisinya lemah tidak bisa melakukan wajib dan rukun haji. Ini kan rugi sekali,” ungkapnya.

Apalagi, kata Arsyad, jamaah haji di Madinah pada 27 Juni 2022 sudah bergerak ke Makkah tinggal menunggu jamaah terakhir dari Indonesia sekitar 20 ribuan jamaah, yang diterbangkan melalui bandara Jeddah dan kemudian langsung di Makkah. Artinya konsentrasi massa saat ini akan terpusat di Kota Makkah, sehingga berpotensi permasalahan yang muncul seperti orang kesasar lebih besar.

“Untuk itu kami melakukan penguatan disektor khusus dengan penambahan personil yaitu 40 petugas pershift. Ini luar biasa, agar kita bisa maksimal memberi pelayanan sekitar Masjidil Haram sebagai tempat pusat ibadah,” jelasnya.

Selain potensi jamaah yang kesasar, tambah Arsyad, dikhawatirkan dengan kondisi padat dan lalu lintas akan macet. Kemudian jamaah yang menggunakan shuttle, maka membutuhkan waktu yang agak nambah.
Selain itu, kata Arsyad lagi, karena konsentrasi jamaah sudah terpusat di Makkah artinya bukan hanya Indonesia tapi negara lain, khususnya untuk rute internasional yaitu Mahbas Jin-Bab Ali, bus-bus tidak hanya ditumpangi negara Indonesia. Jadi berpotensi desak-desakan dan crowded akan semakin tinggi.

“Maka kita juga sudah berkoordinasi akan melakukan penambahan jumlah petugas kita khususnya petugas transportasi disekitar Mahbas Jin-Bab Ali untuk membantu jamaah kita terlindungi. Karena kalau sudah berdesak-desakan dengan jamaah dr negara lain, jamaah kita akan kalah. Ini butuh perhatian dan perlindungan dari petugas transportasi,” tuturnya. (h01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE