NEGARA bagian Kedah Darul Aman, Malaysia, kian tersohor di kancah wisata dunia. Hal ini berkat Pulau Langkawi yang sejak tahun 1987 berstatus bebas cukai.
Harian Waspada berkesempatan mengikuti lawatan fam trip 5D4N Langkawi Travel Bubble, yang diselenggarakan oleh Tourism Malaysia pada 4 Maret 2022, bekerja sama dengan Travel4All Jakarta dan Honeyzone Langkawi Sdn Bhd. Peserta Fam Trip adalah dari Travel Agent dan Media yang dari Jakarta dan Medan.
LANGKAWI, MUTIARA DARI KEDAH
Pulau ini pun kaya akan keindahan alam ditambah lagi legenda masa silam menjadi tujuan wisata paling populer di Malaysia, yang kemudian di awal 2000 mencuat ke mancanegara.
Langkawi merupakan suatu gugusan pulau terbesar terletak di sebelah barat negara bagian Kedah dan Perlis serta di sebelah utara negara bagian Pulau Pinang, Semenanjung Malaysia.
Pulau Langkawi di perairan Selat Malaka, sangat berdekatan dengan mulut Selat Malaka, Laut Andaman di sebelah barat laut dan Samudera Hindia di sebelah Barat. Di seberang barat pulau Langkawi ada pulau Sumatra di Indonesia dan di utaranya terletak negara Thailand.
Mutiara Malaysia
Langkawi bagaikan mutiara bagi Malaysia. Ada 104 pulau dalam gugusan pulau Langkawi yang merupakan pembentukan dari hanyutan benua yang membentuk Asia Tenggara.
Titik tertinggi di Langkawi ialah puncak Gunung Raya setinggi 890 m di atas permukaan laut terdapat kepulauan yakni Pulau Dayang Bunting, Pulau Singa Besar, Pulau Tuba, Pulau Langgun, dan Pulau Timun.
Pulau Langkawi diprakirakan tercipta di zaman Kambria, 500 juta tahun lalu,
Pada zaman itu, sebuah benua besar bernama Gondwana yang terletak di Kutub Selatan, berpecah menjadi cebisan tanah yang kecil yang kini dapat dijumpai di 4 tempat di bumi, yaitu Afrika, Australia, India, dan Langkawi.
Pegunungan Gondwana terletak di barat daya Langkawi. Pembentukan batu Gondwana yang menakjubkan melonjak tinggi berdekatan Tanjung Batu, berdirinya Pegunungan Mat Chinchang yang meliputi sebagian Pegunungan Gondwana.
Pada abad ke-16, pulau terpencil ini diberi pelbagai nama dalam peta zaman itu. Antara lain Langa, Lanka, Lansura, dan Langapura.
Pada tahun 1621 Jenderal Augustin de Beaulieu yang bertugas kepada Raja Louis XIII dari Prancis, menyifati Langkawi sebagai Lancahui atau lada sulah. Ia kemudian menulis, “Tanahnya subur dengan buah-buahan, beras dan ternak. Beberapa sungai menyediakan sumber air bersih, hutan luas dapat dilihat dan pantainya cantik serta berjuraian dengan teluk dan pulau-pulau kecil sekelilingnya”.
Pemimpin Malaysia yang legendaris dan menjadikan Malaysia satu negara kecil yang dikdaya, Mahathir Mohamad, pernah bertugas di Pulau Langkawi sebagai seorang dokter selepas lulus dari Universitas Malaya di Singapura.
Sejak itu dia ingin mengubah pulau itu menjadi pulau bebas cukai dan tujuan pariwisata bertaraf dunia.
Di tangan Mahatir, Langkawi yang memiliki wilayah seluas 478.48 km2 menjadi mutiara dan surga bagi turis. Betapa tidak, sederet pantai cantik yang menanti untuk dinikmati dan siap menyambut mereka yang berkunjung ke Langkawi dimanjakan dengan Pantai Cenang dengan hamparan laut yang tenang dikelilingi pohon nyiur siap melambai menyambut kehadiran turis.
Pantai Cenang ini juga sangat cocok untuk jet sky. Bagi kamu yang uji adrenalin boleh lah coba ber-jet sky ria di pantai ini.
Memiliki view matahari terbenam yang indah, bisa dimanfaatkan untuk berjemur sambil memandang dari kejauhan Pulau Tepur dan Pulau Rebak, yang mempesona menjadikan Pulau Cenang sebagai Balinya Malaysia.
Ada lagi, Pantai Tengah di selatan Pantai Cenang. Bagi turis yang mendambakan ketenangan. Tak kalah, Pantai Tanjung Rhu memiliki pasir putih, air yang sejernih kristal, dan deretan pohon kelapa bisa melakukan pesiar hutan bakau dengan perahu.
Kemudian, Pantai Kok di garis pantai barat Langkawi, hanya 1,9 kilometer dari Langkawi Sky Bridge dan 12 kilometer dari Lapangan Terbang Antarabangsa. Tak ketinggalan, Pantai Pasir Tengkorak, pantai terpencil ini letaknya di sepanjang garis pantai barat laut Langkawi. Pantai ini dikelilingi oleh hutan, sehingga agak tersembunyi dan sering terlewatkan wisatawan.
Pada Famtrip Travel Bubble Langkawi 2022 ini, Jurnalis dan fotografer Harian Waspada Medan, Muhammad Faisal, berkesempatan mengikuti dan menghadirkan liputan khusus.
Selain Harian Waspada, Malaysia Tourism juga mengundang 2 jurnalis lainnya, dari Antara News dan Cover Magazine. Sementara dari pihak travel agent ada Wesly Tour Medan dan Jess n Co Travel.
Kehadiran jurnalis dan travel agent ini untuk membangkitkan kembali pariwisata Langkawi. Di masa Pandemi Covid-19 yang dua tahun terakhir ini, hampir seluruh dunia wisata “mati suri”, tak terkecuali Langkawi.
Diharapakan, Famtrip Travel Bubble Langkawi mulai 4 – 11 Maret 2022, dapat menggeliatkan kembali sektor pariwisata Malaysia setelah lesu dihantam Covid-19.
Kini, Langkawi siap menampung dan memanjakan para turis untuk berleha-leha dan menenangkan diri bersama keluarga, sahabat, maupun handai tolan, untuk melepas kepenatan masa wabah Pandemi Covid-19.(Muhammad Faisal)
