JAKARTA (Waspada) : Rusia memasukkan sederet wilayah, termasuk Amerika Serikat dan Singapura, ke dalam daftar negara tak bersahabat. Mereka mengumumkan daftar itu, Senin (7/3), setelah dihujani sanksi akibat invasi Ukraina.
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa daftar negara tak bersahabat itu mencakup AS, Kanada, negara Uni Eropa, Inggris, Ukraina, Montenegro, Swiss, Albania, Andorra, dan Islandia.
Ada pula Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Makedonia Utara, Jepang, Korea Selatan, Australia, Mikronesia, Selandia Baru, Singapura, dan Taiwan.
Negara-negara dalam daftar tersebut dinilai ‘tak bersahabat’ karena menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sejak “operasi militer khusus” Negeri Beruang Merah di Ukraina.
Meski demikian, Rusia tetap mengizinkan pemerintah, perusahaan, dan warga negaranya untuk menjalin pertukaran utang dengan pihak-pihak di negara yang masuk daftar tak bersahabat itu.
Mereka dapat melakukan transaksi itu menggunakan rubel. Namun, sebagaimana dilansir Reuters, aturan ini hanya berlaku untuk pembayaran lebih dari 10 juta rubel atau sekitar Rp1,1 miliar per bulan.
Untuk bisa melakukan pembayaran ini, pemberi utang harus membuka rekening rubel khusus di bank Rusia.
Setelah itu, pengutang mengirimkan jumlah uang bayarannya dalam bentuk rubel. Jumlah ini harus setara dengan nilai utang mereka dalam mata uang asing.
Reuters melaporkan, keputusan ini diambil setelah Rusia dihujani sanksi internasional akibat invasi ke Ukraina. AS, contohnya, memblokir aset dua bank Rusia yang bernilai miliaran dolar.
Jerman juga menghentikan sertifikasi Nord Stream 2, jalur pipa gas alam yang menghubungkan Lubmin dengan St. Petersburg. Inggris juga membekukan aset milik lima bank besar dan tiga konglomerat Rusia.
Singapura juga menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjatuhkan sanksi ke Rusia pada pekan lalu. Sanksi itu mencakup pembatasan ekspor komoditas strategis hingga kebijakan finansial lainnya. (m14/cnni)