China Tawarkan Diri Jadi Mediator Rusia-Ukraina

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada) : Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan China terbuka dengan usulan membantu menengahi konflik Rusia dan Ukraina, Senin (7/3). Ia juga menekankan pertemanan antara Beijing dan Moskow masih tetap kokoh.

“(China) ingin bekerja dengan komunitas internasional untuk melaksanakan mediasi yang diharuskan, bila dibutuhkan,” kata Wang, Senin (7/3), dikutip dari AFP. Namun, ia menekankan pertemanan antara Beijing dan Moskow masih tetap kuat.

“Persahabatan antara kedua bangsa sangat kuat, dan prospek kerja sama antar kedua sisi masih sangat luas,” lanjut Wang.

Menurut Wang, hubungan bilateral antara Rusia dan China merupakan hubungan bilateral yang paling krusial di dunia, pun juga berpengaruh dalam perdamaian, stabilitas, dan perkembangan dunia.

Sementara itu, posisi China semakin rumit karena ia menolak mengecam invasi Rusia atas Ukraina. Kala negara lain memberikan sanksi ke Rusia, China masih tetap diam meski sempat mengimbau seluruh pihak agar mengambil jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini.

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menilai China seharusnya menengahi dialog perdamaian antara Ukraina dan Rusia, mengingat kekuatan Barat tak bisa memfasilitasi dialog tersebut.

“Tidak ada alternatif lain, harus China, saya yakin itu,” kata Borrell dalam wawancara bersama media Spanyol, El Mundo, yang dirilis pada Jumat (4/3).China Kirim Bantuan

Selain intu, Wang Yi, menyatakan Palang Merah negaranya bakal mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina secepatnya. Namun, Wang juga memuji hubungan baik Beijing dengan Moskow yang ia gambarkan tetap kokoh seperti batu, Senin (7/3)

Wang mengatakan, China ingin terus memberikan dukungan penyelesaian krisis kemanusiaan. Ia juga mengklaim Palang Merah China akan secepatnya mengirimkan bantuan ke Ukraina, tetapi tak memberikan detail terkait bantuan itu.

Wang menyatakan persahabatan antara China dan Rusia teguh seperti batu. Prospek kerja sama antar kedua negara juga disebut cukup cerah.

“Tidak peduli seberapa buruk situasi internasional, China dan Rusia akan menjaga kerja sama strategis mereka dan terus mendukung kerja sama strategis yang komprehensif di era baru,” kata Wang, dikutip dari Reuters.

Tak hanya itu, Wang menilai akar masalah situasi di Ukraina cukup kompleks dan tak terjadi hanya dalam waktu semalam.

“Menyelesaikan masalah kompleks membutuhkan ketenangan dan rasionalitas, dibandingkan menyiram minyak ke api dan memperparah masalah,” ujarnya.

Saat negara dunia berlomba-lomba mengecam Rusia, China menolak melakukan hal yang sama, maupun mendeklarasikan itu sebagai ‘invasi.’ China malah meminta negara Barat menghargai kekhawatiran keamanan yang dirasakan Rusia.

Selain itu, China menolak menerapkan sanksi ekonomi ke Rusia, kala negara Barat menjatuhkan beragam sanksi ekonomi dan membuat nilai mata uang Rusia anjlok.

Meski demikian, China sempat mengatakan eskalasi krisis di Ukraina bukanlah sesuatu yang ingin dilihat negara itu.(cnni)

  • Bagikan