Scroll Untuk Membaca

Internasional

15 Kloter Jamaah Calhaj Indonesia Di Madinah Bergerak Ke Makkah

Kecil Besar
14px

MAKKAH (Waspada): Memasuki puncak haji tahun 2022, jamaah Calon Haji (Calhaj) gelombang pertama yang berada di Madinah, akan digerakkan ke Makkah. Sebanyak 15 kloter jamaah diberangkatkan mulai Minggu (26/6) untuk 10 kloter dan terakhir 5 kloter pada Senin (27/6), dengan menempuh perjalanan menggunakan bus kurang lebih enam jam.

Jemaah Indonesia tersebut ke Mekkah untuk melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian ibadah haji tahun ini. Sebelumnya, mereka melakukan ibadah Arbain dan ziarah selama sekitar sembilan hari di Madinah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

15 Kloter Jamaah Calhaj Indonesia Di Madinah Bergerak Ke Makkah

IKLAN

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah,
Amin Handoyo, mengatakan, pendorongan jamaah 10 kloter dari Madinah ke Makkah sejumlah 4,069 jamaah dan untuk 5 kloter dengan jumlah 1,973 jamaah.

“Dari 5 kloter itu, terdapat 4 kloter berada disatu hotel sehingga dalam transportasi bus menjemput jamaah disatu titik. Sedangkan satu kloter lagi yakni embarkasi BTH 4 yang berada di dua hotel, artinya bus akan dibagi didua titik,” ujarnya kepada tim Media Center Haji (MCH), Minggu (26/6).

Dikatakan Handoyo, nantinya jamaah yang bergerak dari Madinah akan melewati
Check Point di Jumum, sedangkan kalau dari Jeddah chcek pointnya di daerah Sumaisy. Kalau untuk jamaah tidak ada pengetatan, tapi check point yang dilakukan itu standar. Pengetatan hanya dilakukan terhadap mereka yang di luar jamaah, biasanya penduduk di luar Makkah yang mau masuk ke Kota Makkah,” ucapnya.

Sementara untuk jamaah yang masih dalam keadaan sakit, dijelaskan Handoyo, nantinya akan dievakuasi dsri tim kesehatan. Nanti jamaah yang ada di Rumah Sakit akan dipantau situasinya kalau memungkinkan dievakuasi ke Makkah.

“Tapi nanti akan dilihat apakah bisa haji atau tidak. Jika tidak, maka mereka akan disafari wukufkan oleh tim khusus pada tanggal 9 Dzulhijjah siang hari. Dari data dua hari yang lalu ada 14 orang yang dirawat di KKI dan 4 orang yang ada di RS AS. Kondisi kesehatannya terus dipantau karena kesehatannya nanti kan dilihat kembali,” jelasnya.

Untuk evaluasi secara keseluruhan pelaksanaan dari gelombang satu, tambah Handoyo, akomodasi di Madinah ini penempatan kapasitasnya berdasarkan tasrih atau surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi. Tasrih ini kalau diukur dengan kita sebenarnya tingkat kenyamanannya kurang, karena penempatannya lumayan padat.

“Dan kita menempatkan jemaah di Madinah berdasarkan tasrih berbeda dengan di Mekah. Kalau di Madinah ini jika tasrih nya seribu, harus diisi seribu. Padahal dari sisi kenyamanan itu ya sangat kurang nyaman. Misalnya untuk penataan tempat tidur,.
kedua, dari sisi konfigurasi laki-laki perempuan di Madinah ini tidak dihitung sehingga penempatannya menjadi lebih sulit karena komposisinya,” ungkap Handoyo.

Untuk katering, katanya lagi, ada keluhan soal nasi keras. Tapi itu juga karena biasanya jamaah berada di Masjid dari Magrib hingga Isya dan pulang ke pemondokan sudah terlalu malam. Sehingga kondisi nasi sudah dingin karena didistribusikan mulai jam 5 sore, tapi secara keseluruhan masih kayak untuk dimakan.
“Kalau untuk transportasi, secara umum zero keluhan,” imbuhnya.

Kasie Pelayanan Kepulangan (Yanpul) Daker Madinah, Cecep Nursyamsi, menyatakan, pihaknya telah melakukan mengunjungi jamaah yang dirawat di KKHI untuk pengecekan paspornya untuk memastikan pasien berangkat bersama ke Makkah.

“Kalau memungkinkan akan digabung dengan kloter yang berangkat ke Makkah. Kalau tidak kami akan ambil pasport nya untuk diserahkan ke tim evaluasi KKHI. Dokumen yang diperlukan lainnya adalah surat jalan, resume medis dan pasport termasuk surat pencabutan pasport,” katanya.

Kepala KKHI Madinah, dr Enny Nuryanti, mengungkapkan saat ini ada tiga orang jamah yang dirawat di KKHI dan salahsatunya akan dievakuasi. Sedangkan dua orang lagi dirawat di RS AS dan rencananya juga akan dipulangkan. “Kalau stabil, seluruhnya dievakuasi ke Makkah. Pasport jamaah sudah kita pegang untuk bekal perjalanan dan pasien akan didampingi dokter di ambulans,” imbuhnya.

Sedangkan untuk safari wukuf, dikatakannya dari has pasien yang datang ke KKHI dan hasil dari screening atau MCU dari pasien ke KKHI, ada 23 pasien untuk safari wukuf, dimana 22 diantaranya adalah kasus sakit jantung.

“Sebagian berada di Makkah, ada yang di KKHI, di kloter dan termasuk yang mau diberangkatkan evakuasi saat ini. Kita sudah bersurat kirim daftar rekomendasi ke KKHI Makkah, daftar rekomendasi safari wukuf dan ditembuskan ke ketua kloter masing-masing. Ketua kloter H-2 sebelum wukuf bisa berkoordinasi dengan KKHI Makkah untuk safari wukufnya itu. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala, pencabutan paspor lancar, perjalanan ke .akkah lancar dan diterima di KKHI Makkah dengan baik,” tuturnya. (h01)

Teks
Jamaah Calhaj yang sedang dirawat di KKHI Madinah. Waspada/MCH

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE