Raih 7 Juta Penonton, Film KKN di Desa Penari Tuai Pujian

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Kesuksesan Film KKN di Desa Penari yang tembus lebih dari 7 juta penonton bioskop menjadi fenomenal dan menuai banyak pujian. Hal itu sekaligus membuktikan kalau film Indonesia masih tetap lekat di hati masyarakatnya.

Film bergenre horor yang dibintangi Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, dan M Fajar Nugraha itu berhasil meraup lebih dari 7 juta penonton, menjadikannya sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Ketua Pelaksana Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI), Wina Armada Sukardi mengatakan, banyaknya jumlah penonton film KKN di Desa Penari juga membuktikan kalau pangsa pasar penonton dalam negeri masih sangat  besar.

“Disamping tentu saja ada faktor sosial masyarakat kita yang memang menyukai hal-hal berbau mistis. Tapi faktanya film KKN di Desa Penari disajikan dengan apik dan berhasil masuk lebih dekat dengan penonton kita,” ujar Wina, dalam webinar bertajuk ‘Perubahan Tren Film Indonesia PascaCovid-19 Melandai” yang dimoderatori wartawan senior Susi Ivvaty, Jumat (20/5/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi kesuksesan film “KKN di Desa Penari” karya Sutradara Awi Suryadi yang berhasil meraup jutaan penonton.

“Secara khusus kami ucapkan selamat untuk Awi Suryadi di mana film horor karyanya telah ikut mengembalikan keberanian masyarakat untuk masuk dan menonton kembali di bioskop,” ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra melalui pernyataan tertulis yang dibacakan Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Edy Suwardi.

Mahendra berharap kesuksesan film yang diadaptasi dari cerita fenomenal dan novel populer karya Simpleman itu bisa menjadi penanda bangkitnya kreativitas dan semangat para sineas di Tanah Air.

Sutradara Film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi mengaku tidak memprediksi kalau filmnya bakal laku di pasaran. Dia justeru sempat khawatir karena tren menonton film di bioskop sejak pandemi covid-19 sempat turun drastis.

“Tapi memang film ini didukung kuat oleh rasa penasaran masyarakat terhadap versi visual dari kisah horor yang ditulis Simpleman di Twitter pada pertengahan 2019 lalu. Tambahan kondisi pandemi dua tahun ini membuat film tertunda,” kata Awi.(J02)

  • Bagikan