MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Zainuddin Purba SH (foto) sangat cemas dengan keberadaan begal dan geng motor di Kota Medan, Belawan, Binjai. Dewan percaya, bila Kapolres di tiga kota itu fokus, persoalan begal dan geng motor ini akan cepat teratasi.
Hal itu disampaikan wakil rakyat Dapil XII Binjai Langkat dari Fraksi Golkar itu, dalam keterangan tertulisnya kepada Waspada, di Medan, Sabtu (1/7) merespon tingkat kejahatan, termasuk aksi begal, dan geng motor yang semakin hari makin meresahkan, di Medan, Belawan dan Binjai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tindak kekerasan aksi begal, geng motor akhir-akhir ini telah meresahkan masyarakat di Medan, Belawan dan Binjai.
Di Medan, pasca tertangkapnya komplotan dari empat pembegal pada 22 Juni 2023, yang menewaskan seorang mahasiswa UMSU di Medan pada 14 Juni 2023, kejahatan dikabarkan terjadi lagi, dengan aksi pencurian dua sepeda motor di Jalan SM Raja Medan pada Kamis (29/6) malam.
Di Belawan, tim dari jajaran kepolisian Polres Belawan berhasil menangkap pria yang diketahui sudah empat kali melakukan aksi pembegalan, terakhir di kawasan Kampung Salam, Kecamatan Medan Belawan.
Sedangkan aksi geng motor di Binjai belum kunjung tuntas diatasi. Terbukti pada 27 Juni 2023 lalu, melalui akun facebook, terlihat segerombolan warga mempertontonkan aksinya melalui platform media sosial itu, sambil membawa senjata tajam, dan berkonvoi menggunakan sepedamotor di kawasan kota itu. Aksi ini sudah terjadi berulangkali, namun tidak ada langkah maksimal.
Prihatin dengan peristiwa meresahkan itu, namun tetap mengapresiasi langkah tegas aparat gabungan kepolisian, anggota DPRD Sumut Zainuddin Purba meminta Poldasu dan jajarannya di kabupaten/kota tidak boleh berhenti, namun harus terus mengantisipasi dan mencegah agar aksi kejahatan tidak berulang lagi.
“Jika dibiarkan, keresahan masyarakat akan berdampak dan jadi kendala terhadap pembangunan di Sumatera Utara,” ujar wakil rakyat yang akrab disapa bapa Uda ini.
Bagaimana tidak, lanjutnya, aktifitas dan kegiatan malam, para pekerja medis seperti dokter, karyawan yang pulang malam, ojek, pedagang atau bisnis malam, merasa terancam nyawanya.
Mereka akan merasa takut, sehingga pekerjaan atau kegiatan malam nantinya akan mereka hentikan, selanjutnya berimbas terhadap pembangunan. “Rasa terancam nyawa kita, bukan persoalan main-main, ini persoalan sangat serius,” tegasnya.
Jaminan Keamanan
Menurut Zainuddin, para geng motor sebenarnya selalu menunjukkan identitasnya, kelompoknya, benderanya serta wilayahnya.
“Namun sampai berita ini saya sampaikan, tindakan yang dilakukan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, Kapolres Belawan AKPB Josua Tampubolon, dan Kapolres Binjai Rio Alexander Panelewan belum berpengaruh positif terhadap keadaan di lapangan,” cetusnya.
Malah sebaliknya, imbuh Zainuddin, tingkat keresahan masyarakat semakin tinggi, sehingga mengganggu ketertiban umum dan mengusik rasa nyaman mereka untuk beraktifitas.
“Tiga Kapolres tiga di wilayah itu belum ada mengeluarkan statement, maka pada kesempatan ini, saya berharap, ketiga Kapolres itu bisa mengeluarkan statement menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan dan kegiatannya pada malam hari,” ujarnya menegaskan.
Dia juga berharap, keresahan masyarakat cepat diantisipasi dalam beberapa hari ke depan. Keberhasilan Polri terkait masalah ini, bisa dilihat juga dari respon dan tanggapan masyarakat di media soaial beberapa hari ke depan.
“Kita percaya bahwa, apabila ketiga Kapolres ini fokus terhadap masalah ini, persoalan begal dan geng motor ini akan cepat teratasi,” sebutnya,
Bandar Narkoba
Sebagian kekuatan begal dan geng motor ini juga tidak terlepas dari sudah mapan dan kuatnya para bandar narkoba di wilayah ini.
“Saya mendapat info, para bandar ini ikut masuk sebagai pembinanya di balik layar, ditambah sulitnya mencari lapangan pekerjaan serta kurang peka peran orangtua dalam mengawasi dan mencermati kegiatan putra-putra mereka,” ujarnya.
Menurut dia, salah satu solusinya adalah perlu dibentuk Forkompimda Tim Keteriban Umum di tiap lingkungan dan disambungkan (konekting) tim tersebut sampai ke tingkat kota, sehingga pergerakan dini geng motor dan begal lebih cepat terdeteksi. (cpb)