Scroll Untuk Membaca

Headlines

Transaksi Narkoba Terus Berlangsung Di Tanjung Pamah

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Zainuddin Purba SH (foto) menyebutkan, transaksi narkoba dikabarkan masih terus berlangsung di pinggiran Kota Binjai, persisnya di Tanjung Pamah.

Hal itu dikatakan Zainuddin dalam keterangan tertulisnya kepada Waspada, Kamis malam (6/10), merespon perang antar oknum pemilik diskotik diduga ilegal di Tanjung Pamah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Transaksi Narkoba Terus Berlangsung Di Tanjung Pamah

IKLAN

Menurut anggota dewan Dapil XII Binjai Langkat ini, transaksi narkoba terus berlangsung di sana, dan pihaknya tidak akan berhenti menyoroti lemahnya perintah dan evaluasi Kapoldasu terhadap kinerja Kapolrestabes Medan dalam membasmi transaksi narkoba secara terang terangan di Tanjung Pamah.

Hebatnya lagi, walaupun sudah banyak yang dijadikan tersangka dalam pembakaran salah satu diskotik di wilayah ini, namun peredaran narkoba serta tempat mengonsumsi narkoba masih terus berjalan di lokasi tersebut.

“Entah kata apalagi yang sudah saya sampaikan, mulai dari tidak aspiratif, tidak ada kepedulian, tidak ada tindakan tegas, copot Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan, karena tidak ada niat dalam menyelamatkan masa depan dan hidup generasi muda Sumatera Utara,” tegasnya.

Kemudian, tidak peduli atas dampak sosial yang ditimbulkan narkoba, debat terbuka dan sampai kata pakai ilmu pekak, sudah disampaikan melalui media cetak dan media elektronik, namun tidak ada tindakan nyata menghentikan transaksi narkoba di wilayah tersebut.

“Tindakan yang dilakukan dengan hanya membakar barak narkoba itu ecek-ecek saja yang terlihat untuk pubilkasi ke publik,” ujarnya.

Kenapa dibilang ecek ecek, kata Zainuddin, karena paska dilakukan pembakaran barak narkoba sore harinya, malamnya para bandar narkoba, langsung membuka dagangan di situ juga, dan berlangsung sampai hari ini.

“Maka kembali saya minta, lakukanlah langkah-langkah kongkrit di wilayah Tanjung Pamah, agar transaksi narkoba benar-benar berhenti secara permanen,” katanya.

Mampukah Kapolrestabes Medan memberantasnya ? “Pertanyaan ini selalu datang, maka jawabnya sangat mampu dan pekerjaan gampang, kalau ada keinginan dan kemauan,” tukasnya.

Kenapa bisa bertahan sampai sekarang ? “Jawabnya hanya satu, diduga ada terima uang dari para bandar narkoba di wilayah ini,” sebutnya.

Untuk menghilangkan image itu, maka jalan satu satunya berantas narkoba sampai bersih peredarannya di wilayah ini.

BNNP Dibubarkan

Dampaknya sampai saat ini, terus bertambah generasi muda sebagai pengguna narkoba, sehingga sangat kecil kemungkinan Sumatera Utara keluar dari peringkat 1 sebagai pengguna narkoba terbanyak di Indonesia.

Terkait kehadiran Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, Zainuddin berpendapat, sebaiknya dibubarkan saja.

“Kalau BNNP Sumatera Utara kerjanya hanya tes urin, mengeluarkan SK bersih dan bebas narkoba untuk pernikahan dan calon anggota TNI Polri dan ASN serta membuat grafik naik turun narkoba, dll, maka lebih baik dibubarkan saja,” tegasnya.

Dengan kehadiran BNN Sumut beserta BNNK, bukannya semakin sedikit peredaran narkoba sejak badan itu dibentuk.

“Di sini, malah sebaliknya, semakin banyak pengguna dan naik peringkatnya dari peringkat 3 tahun 2019, peringkat 2 tahun 2020, dan peringkat 1 tahun 2021 sampai 2022 per Juni kemarin. Ini kan sudah gak benar mereka-mereka ini,” pungkasnya. (cpb)

Teks

Anggota DPRD Sumut U H Zainuddin Purba SH. Waspada/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE