MEDAN (Waspada): Seratusan mahasiswa yang tergabung dari beberapa universitas di kota Medan, menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (7/9). Sebagian dari mereka menempelkan spanduk bertuliskan “Gedung Ini Disita,” sebagai protes atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam orasinya, perwakilan aksi, Franky menyesalkan kenaikan BBM yang berlaku Sabtu (3/9), dan berakibat terganggunya kehidupan seluruh masyarakat.
Aksi ini mendapat pengawalan dari ratusan petugas kepolisian dan terlihat sejumlah kendaraan taktis berjaga di halaman gedung dewan.
Kesal tak digubris, peserta aksi memanjat pagar besi dan menempelkan dua spanduk besar, masing-masing bertuliskan “Tolak Kenaikan BBM,” dan “Gedung Ini Disita.”
Setelah cukup lama menunggu, sejumlah anggota dewan di antaranya M Faisal, Tuahman Purba, Wagirin Arman, Ahmad Hadian dll mendatangi para peserta aksi.
Tuahman Purba yang juga Ketua Fraksi Partai Nasdem Sumut berjanji akan meneruskan aspirasi dari paramahasiswa, yang menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BMM.
“Fraksi Nasdem akan terus menyuarakan agar harga BMM bisa turun dan mengawal penyaluran BLT BBM kepada masyarakat. Termasuk memastikan penyuplaian serta ketersediaan 9 bahan pokok ke masyarakat,” ujarnya.
Saat mahasiswa mempertanyakan sikap, apakah dirinya dan Partai Nasdem menolak kenaikkan BBM. Tuahman menyebut, dirinya tidak bisa mengambil keputusan untuk itu.
“Tapi secara pribadi dirinya menolak kenaikan BBM. Namun, kami upayakan untuk membahas masalah ini bersama pihak terkait,” jelasnya.
Menolak
Sementara itu, Wagirin Arman selaku perwakilan dari Fraksi Partai Golkar juga menekankan, bahwa dirinya secara pribadi maupun yang mewakil Fraksi Golkar dengan tegas menolak kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kalau nanti ada petisi mahasiswa yang mau diteken, dirinya siap akan menekannya. Saya jadi prihatin, akibat naiknya harga BBM, nasib masyarakat yang mempunyai pendapatan pas-pasan semangkin terpuruk perekonomiannya,” tandas Wagirin.
Di tengah penyampaian tanggapannya, kembali seorang mahasiswa menyeletuk, apakah janji serta ucapan dari beberapa anggota dewan dari fraksi berbeda ini dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.
Mendengar celotehan dari mahasiswa itu, Tia langsung menjawab bahwa apa yang disampaikannya itu bisa dipercaya.
“Saya memang diutus oleh Fraksi Partai Gerindra Sumut, untuk menyatakan penolakan naiknya harga BBM kepada adik-adik mahasiswa khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umumnya,” pungkas Tia.
Usai berorasi, peserta aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib. (cpb)
Tuahman sita