Tafakur 78 Tahun Kemerdekaan RI

  • Bagikan
Tafakur 78 Tahun Kemerdekaan RI

KAMIS, 17 Agustus 2023, genap sudah usia kemerdekaan Republik Indonesia 78 tahun. Banyak kemajuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dicapai, meskipun tentunya masih banyak hal yang harus dibenahi dan disempurnakan, karena memang belum sepenuhnya tercapai seperti yang diharapkan.

Sebagai anak bangsa, tentunya kita mensyukuri semua nikmat yang telah Allah Swt anugrahkan atas kemerdekaan yang telah dicapai, melalui banyak pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa. Kemerdekaan telah diraih, dan upaya mengisi kemerdekaan, telah pula dilakukan secara maksimal, jika ada yang masih kurang dari hal itu,tentunya kewajiban kita semua sebagai anak bangsa untuk menyempurnakannya.

Harry Julian Benda dalam bukunya The Crescent And The Rising Sun atau Bulan Sabit Dan Matahari Terbit, setebal 344 halaman buku itu menceritakan kisah pilu bagaimana kejamnya penjajahan Belanda dan beratnya penderitaan para anak bangsa di era pendudukan penjajahan Jepang atas para bumi putra.

Banyak jasad para pahlawan yang terbujur kaku demi kemerdekaan dan kemuliaan bangsanya, tidak sedikit darah yang tertumpah, dan tidak terhitung pula kubangan air mata kenestapaan yang menggenang. Banyak anak-anak menjadi yatim dan tidak sedikit para istri yang menjadi janda karena suami-suami mereka gugur di medan pertempuran, sebagai syuhada kesuma bangsa.

Mereka para pahlawan bunga bangsa telah gugur, dan berkorban untuk negara, nusa dan bangsanya. Oleh karena itu, alangkah naifnya, jika ada para generasi penerus bangsa yang tidak mengenang jasa jasa dan pengorbanan mereka.

Pada kesempatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI ini, marilah kita bertafakur, merenung akan jasa jasa para pahlawan kusuma bangsa yang telah rela dan ikhlas, gugur demi kemerdekaan, kemuliaan dan marwah bangsanya.

Prinsip hidup lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup berputih mata, adalah prinsip para pahlawan bunga bangsa, yang rela menyabung nyawa, berdiri tegak melawan hinaan dan penindasan para penjajah terhadap bangsanya.

Semangat para pahlawan bangsa, harus tetap diwariskan dari generasi ke generasi, agar mereka paham benar, apa arti marwah dan kemuliaan sebagai bangsa.

Mencintai tanah air adalah bahagian dari iman, orang yang beriman adalah orang orang yang mencintai tanah air dan negerinya, karena hal itu adalah bahagian dari ajaran agama Islam.

Insya Allah, bangsa ini, akan terus menjadi bangsa yang besar dan kuat, sepanjang orang orang yang berilmu masih tegak berdiri mencerahkan dan mencerdaskan dengan ilmunya, para pemimpin masih memimpin dengan keadilannya, orang orang kaya mengasihi sesama, dan fakir miskin memunajatkan do’a do’a untuk kemslahatan bersama.

Marilah sejenak kita bersimpuh sambil menengadahkan kedua tangan, bermohon kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, agar para pahlawan kusuma bangsa, diberi anugrah kebahagiaan di alam keabadian, atas semua pengorbanan yang telah mereka sumbangkan untuk bangsa dan negaranya.

NKRI yang kita cintai, menjadi negara yang kuat, berkemajuan, aman, mulia dan berkeadilan, di bawah ridha Allah Tuhan Yang Maha Esa. Dirgahayu ke-78 RI, Bravo dan Jaya Bangsa dan Negeriku. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tafakur 78 Tahun Kemerdekaan RI

Tafakur 78 Tahun Kemerdekaan RI

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *