Sudari ST Pertanyakan Kinerja Dinkes, 500 Kasus Stunting Di Medan

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST (foto) mendesak keseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan soal penanganan kasus stunting di Kota Medan. Pasalnya, dari informasi ada sekitar 500 orang di Medan terkena penyakit stunting di 19 Lokasi Fokus (Lokus).

“Kita langsung sigap dan menyampaikan rasa keprihatinanannya melihat kinerja Dinkes Medan yang dinilai buruk,” ujarnya Selasa (26/4).

“Apa saja kerja Dinkes Medan selama ini. Hingga saat ini masih tinggi kasus stunting di Kota Medan. Kita minta Dinkes harus fokus perbaikan kinerjanya,” tandasnya lagi.

Disampaikan Sudari lagi, pihaknya mengaku miris mengetahui kasus stunting tinggi di Medan. Padahal, di Dinkes itu ada bagian program keluarga dan Gizi. “Bagaimana pola kerja mereka, dimana masalahnya perlu ada kajian serius. Apakah pejabatnya yang tidak mau bekerja atau ada hal lain, pantas dipertanyakan,” kata Sudari.

Untuk itu, ia minta Dinkes harus segera menyikapi serius kasus stunting di Kota Medan. Kepala Dinas dr Taufiq Ririansyah agar proaktif melihat kinerja bawahannya. “Ini informasi awal harus disikapi dan ditindaklanjuti Dinkes. Apalagi masalah kesehatan merupakan salah satu program prioritas utama Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution,” sebut Sudari yang saat ini menjabat sekretaris DPD PAN Kota Medan itu.

Ditambahkan Sudari, terkait kasus stunting perlu dilakukan penanganan lintas sektoral antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan. Seperti perbaikan lingkungan kumuh dan peningkatan kesejahteraan warga. “Tentu perlu melibatkan beberapa OPD,” ujar Sudari lagi.

Menyikapi hal itu, ia mengaku akan mengundang OPD terkait untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas stunting. “Tujuan kita ke depan kasus stunting dapat teratasi di Medan. Rencana pemanggilan 9 Mei 2022,” imbuh Sudari.

Sementara itu, salah satu Puskesmas etika dikonfirmasi Kepala Puskesmas Sicanang dr Trisna, menyampaikan, mengaku di Agustus 2021 berjumlah 28 orang. Diakui Trisna, pihaknya sudah melakukan penganan namun masih menemukan kendala. (h01)

  • Bagikan