MEDAN (Waspada) : Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan lakukan aksi protes di halaman sekolahnya, Jumat (7/2). Aksi ini imbas dari lambatnya pihak sekolah dalam menginput nilai ke portal PDSS, siswa marah karena ini membuat mereka tak bisa mengikuti (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Setelah aksi yang dilakukan siswa SMK 10 Medan kemarin, kali ini siswa MAN 2 Medan melakukan aksi serupa. Siswa merasa berulang kali dibohongi oleh pihak sekolah soal penginputan nilai di portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Aksi protes siswa MAN 2 Medan dimulai sejak pukul 08.00 WIB pagi, kala itu siswa sudah berkumpul di lapangan sekolah. Namun aksi ini sempat dihalangi oleh pihak sekolah dan seorang TNI berseragam lengkap.
Hampir terjadi aksi represif dilakukan oleh pihak sekolah dan TNI ketika ingin menghalau protes yang dilakukan oleh siswa. Prajurit berseragam TNI itu terdengar sempat membentak siswa.
Aksi Massa siswa yang berjumlah ratusan itu akhirnya tak terbendung, lalu protes pun dimulai. Siswa berteriak menyuarakan sindiran terhadap pihak sekolah karena akibat kelalaiannya tak ada satupun siswa yang terdaftar untuk mengikuti jalur SNBP.
Seorang siswa bernama Haqqi berkata kepada wartawan bahwasanya pihak sekolah telah tiga kali berbohong soal penginputan data di PDSS.
“Pihak sekolah cuma memberi harapan palsu, karena sudah tiga kali masa perpanjangan PDSS akun kami tidak difinalisasi juga,” tukasnya.
Haqqi bersama siswa lain merasa dibohongi oleh pihak sekolah, yang awalnya mereka diberi tahu bahwa akun mereka sudah difinalisasi namun, hingga masa pendaftaran di PDSS berakhir itu tak kunjung terjadi.
“Ternyata kami dibohongi, katanya sebelumnya sudah difinalisasi ternyata sampe habis masa pendaftaran belum. Sudah itu ada masa perpanjanjangan pendaftaran, katanya nilai kami sudah masuk untuk semester 1 dan 2 dan sisanya belum. Rupanya pas kali ketiga diperpanjang, diketahui sama sekali nilai kami pun tidak ada yang masuk katanya,” tutur Haqqi.
Hal sama juga dituturkan oleh siswi MAN 2 yang bernama Syakira, menurutnya para siswa melakukan aksi untuk meminta kejelasan dari sekolah soal SNBP mereka. Dia mengatakan, dari awal sekolah sudah membohongi mereka yang menyebabkan 330 siswa MAN 2 tak bisa mendaftar pada jalur SNBP.
“Dari awal pihak sekolah sudah berbohong kepada kami. Sudah ada tiga kebohongan yang diberikan kepada kami. Jadi disini kami sekarang meminta kejelasan yang sejelas-jelasnya dan meminta pertanggung jawaban,” tegas Syakira.
Menurut Syakira, penting bagi mereka untuk mengikuti jalur SNBP ini karena akan meringankan biaya saat perkuliahan.
“Harusnya kami bisa mengikuti SNBP, dimana kalau misalnya kami ikut SNBP tentunya uang pangkal kami gratis dan uang UKT kami lebih murah. Karena disini kita sama-sama ketahui bahwasannya tidak semua orang, tidak semua siswa-siswi disini memiliki uang yang cukup,” sambungnya.
Syakira pun mengakui bahwa persoalan ini merupakan akibat dari kelalaian pihak sekolah yang berulang kali melontarkan kebohongan kepada siswa.
Pihak sekolah di awal sempat menyampaikan bahwa proses penginputan tinggal finalisasi pada portal PDSS, namun kemudian dikatakan bahwa hanya nilai semester 1 dan 2 yang masuk, tapi akhirnya diketahui belum ada nilai yang diinput sama sekali.
“Tapi kalau menurut kami sendiri memang kelalaian dari pihak sekolah. Karena pihak sekolah sudah berbohong tiga kali. Pertama kali pihak sekolah bilang bahwasannya tinggal klik finalisasi. Kedua kali pihak sekolah bilang kelas akselerasi sudah semester 1-5 di input nilainya. Sementara kami yang kelas reguler hanya di input semester 1-2. Tapi baru kami ketahui lagi semalam bahwasannya kelas akselerasi ternyata baru nilai semester 1-3 dan kami yang kelas reguler belum ada sama sekali. Harapan kami tentunya kami ingin diberikan kompensasi,” pungkas Syakira.
Terpisah, kemarin (6/2) Wakil Kepala MAN 2 Model Medan, Ahmad Badrin Siregar mengakui ada hambatan saat penginputan nilai siswa untuk daftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Badrin menyampaikan hal itu kepada orang tua siswa yang sempat mendatangi MAN 2 Model Medan, untuk meminta pertanggung jawaban pihak sekolah kemarin.
“Saat ini kami sudah melakukan koordinasi kepada pusat untuk mencari solusi yang terbaik. Kami sejauh ini telah melakukan seauai jadwal namun ada abeberapa hambatan. Sudah coba kita laporkan dan kita jajaki tinggal menunggu bagaimana keputusan dari pusat,” ujar Ahmad Badrin kepada wartawan, Kamis (6/2) kemarin. (Adn)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.