Scroll Untuk Membaca

HeadlinesOlahraga

Shin Tetap Latih Timnas Senior

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Shin Tetap Latih Timnas Senior

IKLAN

JAKARTA (Waspada): PSSI memastikan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, tetap melatih Timnas Senior menyusul suksesnya tim “Garuda” lolos ke Piala Asia 2023.

“Kami sudah mendiskusikan kembali. Jadi timnas senior masih dipegang oleh Shin karena hasil yang luar biasa kemarin (pada Kualifikasi Piala Asia 2023-red),” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Kamis (16/6).

Dengan demikian, Iriawan menegaskan bahwa Shin akan menangani timnas senior dan U-20. Namun, untuk Timnas U-23, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut bahwa Shin kemungkinan tidak akan lagi membesutnya.

“Akan tetapi, kami tetap akan berdiskusi lagi dengan yang bersangkutan (Shin Tae-yong-red). Kalau misalnya beliau masih mau melatih Timnas U-23, silakan,” tutur Iriawan.

Sebelumnya, PSSI sempat berencana memfokuskan Shin Tae-yong untuk melatih tim nasional U-20 dan tak lagi menangani timnas senior serta U-23. Hal tersebut dipertimbangkan lantaran PSSI melihat Shin kesulitan membesut tiga timnas sekaligus.

Akan tetapi, situasi berubah lantaran Shin Tae-yong mampu membawa Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 yang menjadi Piala Asia pertama skuad “Garuda” sejak tahun 2007.

Indonesia mengunci slot di Piala Asia 2023 lantaran berhasil merebut status sebagai salah satu dari lima peringkat kedua terbaik, dari enam grup yang ada di putaran ketiga kualifikasi.

Dengan demikian, Indonesia sudah mencatatkan lima kali penampilan di Piala Asia. Sebelumnya, skuad “Garuda” berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007.

Sebelumnya, Shin Tae-yong menegaskan dirinya tidak akan melatih satu kategori usia Timnas Indonesia saja, sebagaimana yang diinginkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Hal tersebut diungkapkan Shin setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (16/6). Shin menjawab singkat pertanyaan soal kemungkinan hanya fokus di Timnas Indonesia Senior atau U-19.

“Tidak akan. Tidak akan satu Timnas saja,” kata Shin sebagaimana dialihbahasakan oleh penerjemah Jeong Seok Seo.

Berpeluang 16 Besar

            Kans Timnas Indonesia lolos dari babak grup Piala Asia 2023 cukup terbuka lebar karena kejuaraan tersebut akan menggunakan format baru.

Dimulai sejak musim 2019, Piala Asia menggunakan format lima tahapan. Kelima tahapan kejuaraan itu adalah babak grup, 16 besar, delapan besar, semifinal, dan final.

Format seperti ini berlaku karena jumlah tim bertambah. Mulai musim 2019 jumlah kontestan bertambah dari 16 ke 24 tim. Jumlah peserta ini diputuskan AFC pada 2014.

Pada tahapan awal, 24 peserta dibagi dalam enam grup. Dari enam grup ini, juara dan runner up otomatis lolos ke babak 16 besar. Artinya, ada 12 tim yang otomatis lolos.

Karenanya diberlakukan empat peringkat ketiga terbaik untuk menggenapkan 16 tim. Hal ini yang membuat negara-negara non unggulan seperti Indonesia jadi punya peluang lolos.

Berkaca dari edisi 2004 dan 2007, Timnas Indonesia menempati peringkat ketiga. Terlepas nantinya tim Merah Putih tergabung di grup berat atau tidak, kans lolos jadi terbuka.

Sejak diadakan pertama kali pada 1956, format kejuaraan beberapa kali mengalami perubahan. Pada tiga edisi awal (1956, 1960, dan 1964), ajang ini hanya diikuti empat tim saja.

Mulai edisi 1968 jumlah peserta ditambah menjadi lima. Edisi berikutnya, 1972, jumlah peserta ditambah lagi menjadi enam. Dengan enam tim, kontestan dibagi dalam dua grup.

Bertahan hanya dua edisi, jumlah peserta ditambah menjadi 10 mulai 1980. Format kompetisi masih sama, dibagi dua grup dan setelahnya langsung babak semifinal dan final.

Sempat kembali ke format delapan tim pada 1992, Piala Asia 1996 membuat gebrakan dengan diikuti 12 tim. Pada putaran final, tim dibagi tiga grup dan mulai berlaku delapan besar.

Mulai Piala Asia 2004, jumlah peserta ditambah lagi menjadi 16 tim. Format ini bertahan empat edisi dan akhirnya pada 2019 dimulai dengan 24 tim plus diberlakukan babak 16 Besar.

Piala Asia 2023 awalnya akan berlangsung di China pada 16 Juni hingga 16 Juli. Namun rencana ini berubah setelah China mundur sebagai tuan rumah karena Covid-19. (m18/ant/cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE