JAKARTA (Waspada): Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Sekolah Al-Taba’een, Kota Gaza, Jalur Gaza.
Al Jazeera melaporkan serangan bom menghantam sekolah saat dini hari kala orang-orang menunaikan Salat Subuh.
Api pun tersulut imbas ledakan bom. Sejumlah warga Palestina terjebak di gedung tersebut karena api mulai menjalar.
Tim penyelamat dilaporkan kesulitan memadamkan api lantaran militer Zionis telah memotong akses air ke daerah tersebut. Kendati begitu, mereka terus berusaha menyelamatkan warga dari sana.
Menurut badan pertahanan sipil Gaza, serangan Israel di sekolah ini menggunakan tiga roket.
Terkait serangan ini, militer Israel mengklaim bahwa Sekolah Al-Taba’een merupakan “markas Hamas” yang diisi oleh para anggota milisi.
Serangan ini terjadi di saat agresi Israel telah menewaskan nyaris 40 ribu orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Belum ada tanda-tanda Israel dan Hamas akan melakukan gencatan senjata.
RI Kutuk
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan Israel ke sekolah di Gaza, Palestina yang menewaskan setidaknya 100 orang. Serangan dengan jumlah korban sipil sebanyak ini telah memicu kemarahan dunia internasional.
“Indonesia mengutuk keras pembantaian lebih dari 100 warga Palestina di Sekolah Al-Taba’een di Gaza oleh Israel pada 10 Agustus 2024,” tulis Kemlu di akun resmi X.
Kemlu juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini.
Sebelumnya seperti dilaporkan Al Jazeera, serangan bom menghantam sekolah saat orang-orang menunaikan salat subuh. Badan pertahanan sipil Gaza menyatakan serangan Israel ini menggunakan tiga roket.
Israel ngotot serangan itu mengincar militan Hamas yang ada di sekolah, tetapi serangan ini menyulut kemarahan internasional. Sekutu besar Israel, Amerika Serikat, bahkan menyatakan ‘kekhawatiran mendalam’ atas jatuhnya korban sipil ini.
Militer Israel menyatakan setidaknya 19 militan Palestina tewas dalam serangan itu.
Kemlu menyerukan kepada masyarakat internasional bersatu untuk menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida yang dilakukan Israel.
“Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut. Segala bentuk impunitas harus dihentikan.,” tulis Kemlu.(cnni)