Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Satu Anak Diduga Hepatitis Akut Meninggal

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Satu orang anak meninggal dunia di Sumatera Utara (Sumut) diduga karena terjangkit hepatitis akut misterius. Sementara satu bayi dengan dugaan yang sama masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan (RSUPH Adam Malik).

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera (Kadiskes Sumut), drg Ismail Lubis  (foto) membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, satu anak suspek hepatitis akut itu meninggal dunia di Rumah Sakit Elisabeth Medan setelah menjalani perawatan dengan gejala berat.

“Ada dua yang suspek, satu di Elisabeth sudah meninggal dan satu lagi sedang dirawat di (RS) Adam Malik,” kata Ismail Lubis, pada Selasa (10/5).

Ismail menjelaskan, anak yang meninggal tersebut berusia dua tahun berasal dari Kota Medan. Pasien masuk ke rumah sakit dengan gejala mual, muntah, demam, dan matanya sudah menguning, serta kehilangan kesadaran. Namun untuk memastikan bahwa pasien terjangkit hepatitis, harus dilakukan pemeriksaan spesimen di Jakarta.

“Pagi ini kita akan bawa spesimennya ke Universitas Indonesia. Karena di sana memeriksanya,” ujarnya.

Sementara Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP H Adam Malik Dr dr Fajrinur, M.Ked (Paru), Sp.P(K), mengatakan, ada satu kasus probable hepatitis akut di rumah sakit tipe A tersebut. Pasien itu seorang bayi berusia 8 bulan yang masuk ke rumah sakit pada Minggu (8/5). Bayi asal Kabupaten Deliserdang tersebut masuk dengan kondisi berat.

“Ketika masuk kesadaran sudah menurun dengan badan yang sudah cukup kuning, dengan riwayat mual, muntah. Masalah saluran cernanya lebih menonjol, kemudian ada diare, demam, riwayat kejang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bayi tersebut saat ini menjalani perawatan intensif di ruangan khusus. Pihak RS juga sudah melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan virus dan sudah dikirim ke Jakarta.

“Bayi ini kita rawat di ruangan khusus, kita lakukan isolasi. Pengobatan penunjang lainnya sudah kita lakukan semua. Kemarin dikirim (spesimen), belum tahu kapan keluar hasilnya,” pungkasnya.( cbud).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *