JAKARTA (Waspada): Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Kabinet Indonesia Maju (KIM) jilid II, Nadiem Anwar Makarim mengadakan perpisahan sekaligus menyambut tiga menteri baru Kabinet Merah Putih (KMP), Senin (21/10/2024) siang di Jakarta.
Nadiem Makarim secara resmi melakukan pisah sambut kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Dalam sambutannya, Nadiem berharap agar para menteri baru mau meneruskan dan menjaga kelangsungan sejumlah program yang telah dirintis semasa kepemimpinannya. Salah satu yang paling penting adalah program Merdeka Belajar.
‘Kebijakan Merdeka Belajar adalah prinsip-prinsip pendidikan yang diwariskan Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara. Pusat dari Merdeka Belajar adalah kepentingan terbaik bagi siswa dan penanaman karakter serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” kata Nadiem.
Nadiem menyebutkan ada 26 episode Merdeka Belajar yang diluncurkannyaselama lima tahun terakhir. Beberapa diantaranya mengatur tentang sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru, penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) langsung ke sekolah, SMK sebagai pusat keunggulan, KIP Kuliah Merdeka, Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual, Guru dan Sekolah Penggerak serta transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi.
Dia juga menitipkan keberlangsungan upaya menjadikan sekolah dan perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang jauh dari segala macam kekerasan.
Hal lainnya adalah transformasi digital dalam bidang pendidikan, yang memberi beragam kemudahan pengelolaan manajemen pendidikan serta akses bagi seluruh masyarakat pada pendidikan dasar, menengah dan tinggi.
Dalam bidang pendidikan tinggi, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga mendorong kedekatan antara dunia akademik dengan industri. Di sisi lain, terjadi juga akselerasi bagi peningkatan kualitas perguruan tinggi sampai ke tingkat dunia.
Penguatan ekosistem kebudayaan juga menjadi prioritas dengan lahirnya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Ruhnya adalah melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkankebudayaan sebagai upaya memajukan bangsa.
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti dalam pidatonya mengatakan siap melestarikan dan menjaga hal baik yang ada selama ini dan menggagas hal-hal baru untuk kebaikan nasional.
“Tetap keep in touch Mas Nadiem,” ujar Mu’ti.
Sementara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro dengan tegas siap meneruskan program-program bagus yang sudah digagas Nadiem selama menjabat. Dia tidak ingin terjadi perubahan terlalu ekstrim, yang justeru akan membuat kesulitan tersendiri bagi sistem pendidikan tinggi.
“Perubahan tentu ada, tapi sambil jalan. Tinggal kita benahi saja apa yang kurang,” tandas Satryo.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan ingin sekali membangun literasi kebudayaan berbasis riset. Menurutnya, Indonesia bisa menjadi ibukota kebudayaan dunia, dengan adanya beragam etnis dan peninggalan sejarah masa lalu.
Nadiem bersama para menteri mengakhiri pisah sambut dengan melalukan foto bersama dan bersalam memberi ucapan selamat.
Para menteri pecahan Kemendikbudristek ini akan berkantor di tempat yang sama dengan Nadiem Makarim saat menjadi menteri.(J02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.