Pengeluaran konsumsi menciptakan perdagangan. Perdagangan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor produktif yang menghasilkan barang serta jasa. Kegiatan ini bergulir sehingga ekonomi berkembang. Tak ada gunanya produksi dilakukan jika tidak bisa dijual
Target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan pemerintah dan Bank Indonesia sama atau diatas angka 5,5% untuk tahun 2023 sebagai pertanda adanya keinginan pemerintah untuk mengembangkan kembali perekonomian Indonesia yang melesu akibat terjadinya pandemi Covid-19 lalu.
Secara garis besar pertumbuhan ini dapat dilakukan melalui pengembangan ekspor, investasi dan konsumsi. Ketiganya berpengaruh pada pergerakan ekonomi dalam negeri dan dapat mengembangkan dunia usaha dan menambah kesempatan kerja. Faktor keamanan, politik dan sosial yang stabil sebagai syarat keberhasilan pertumbuhan itu.
Pengertian pertumbuhan harus diartikan sebagai upaya menaikan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan harus juga dimaksudkan sebagai upaya mengurangi jumlah penganggur dan masyarakat miskin khususnya miskin ekstrem.
Pertumbuhan harus mengurangi kesenjangan ekonomi di antara anggota masyarakat sehingga tidak lagi ditemukan kemiskinan di tengah pertumbuhan (the paradox of growth). Indonesia tidak saja mengejar pertumbuhan tapi juga mengejar kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Itu yang disebut dengan pertumbuhan berkualitas.
Ekspor
Ekspor sumber daya alam yang saat ini mengalami masa keemasan sangat mendukung pencapaian target pertumbuhan itu. Walaupun pengaruhnya pada penciptaan kesempatan kerja tidak terlalu besar tapi ia mampu menciptakan neraca perdagangan menjadi surplus sehingga dapat memperkuat impor bahan baku industri dalam negeri dan pemasukan devisa.
Indonesia hendaknya tidak melihat ekspor nya saja tapi pengaruh ekspor itu bagi pengembangan ekonomi. Indonesia sebagai negara pertanian/perikanan dan pertambangan sangat besar potensi ekspornya. Sebab itu pengembangan sektor ini penting bagi Indonesia sebagai negara exported countries.
Ekspor dapat mengembangkan industri dalam negeri melalui devisa yang diperolehnya. Sebab itu pula kebijakan ekspor dan impor harus berjalan seiring agar devisa tidak terpakai mubazir.
Penetapan kebijakan ekspor sumberdaya alam harus dilakukan secara cermat untuk penetapan harga dan untuk kelanjutannya. Dan kebijakan penggunaan devisa hanya untuk hal yang bersifat produktif atau untuk memenuhi kebutuhan mutlak yang tidak dimiliki Indonesia.
Investasi
Investasi juga mendukung pencapaian target pertumbuhan itu. Investasi berpengaruh sangat dalam bagi pertumbuhan ekonomi karena mampu menciptakan dunia usaha baru dan kesempatan kerja serta menaikkan pendapatan masyarakat. Ini sejalan dengan upaya menekan jumlah penganggur di Indonesia yang masih tinggi sekaligus menekan jumlah rakyat miskin.
Proses pertumbuhan berganda (multiplier effect) dari investasi hendaknya berjalan panjang agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat banyak. Dengan demikian investasi dan konsumsi harus saling mendukung. Investasi yang hadir (autonomoust investment) harus dapat menghadirkan investasi tambahan (induced investment) sehingga ekonomi berkembang.
Sebab itu masuknya investasi ke Indonesia harusnya investasi yang membutuhkan tenaga kerja banyak (labor intensive) yang dikombinasikan dengan perkembangan teknologi menengah (medium teknologi).
Investasi yang berteknologi tinggi sangat sedikit memerlukan tenaga kerja dan jikapun diperlukan adalah tenaga kerja yang berkeahlian. Ini kurang sesuai dengan struktur keahlian tenaga kerja rata rata masyarakat Indonesia.
Harapannya adalah investasi yang masuk ke Indonesia adalah investasi yang dapat menciptakan multiplier effect yang panjang karena dapat menggerakan perekonomian dalam skala melebar.
Konsumsi
Pengeluaran konsumsi sebagai penyambung hubungan antara produksi dan distribusi. Ekonomi itu adalah memproduksi dan menjual (economy is products and sales). Pengeluaran konsumsi menciptakan perdagangan.
Perdagangan mendorong pertumbuhan sektor produktif yang menghasilkan barang serta jasa. Kegiatan ini bergulir sehingga ekonomi berkembang. Tak ada gunanya produksi dilakukan jika tidak bisa dijual.
Kita melakukan pengeluaran konsumsi untuk mendorong agar sektor produksi tumbuh. Tumbuhnya sektor produksi menciptakan kesempatan kerja sekaligus pendapatan. Jumlah penganggur dan rakyat miskin pun turun. Kesejahteraan meningkat.
Sebab itu di negara yang sedang membangun pengeluaran konsumsinya harus tinggi. Pengeluaran konsumsi tinggi mendorong pendapatan naik. Pendapatan naik mendorong pengeluaran konsumsi tinggi dan begitu seterusnya dan ekonomi pun terus berkembang.
Jika pendapatan terus naik (melampaui kebutuhan) ada kecenderungan pengeluaran konsumsi mulai menurun. Di sinilah peran ekonomi kreatif menciptakan barang barang baru untuk memancing konsumen terus berbelanja. Sektor produksi tidak boleh statis.
Ia harus terus bergerak mencari barang penemuan baru. Ekonomi kreatif perlu untuk menemukan barang barang baru. Ini penting untuk menjaga agar pasar tetap bergerak. Inilah peran pengeluaran konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Jika ekspor terus berjalan dan investasi terus berkembang serta konsumsi berjalan mengikuti pergerakan ekspor dan investasi maka dapat dipercaya target pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia dapat tercapai. Jangan lupa pemerintah harus menjaga keamanan, politik dan sosial berjalan stabil. Semoga.
Penulis adalah Pemerhati Ekonomi, bhmiraza@gmail.com.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.