Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Menko PMK Batal Hadir, Deliserdang Tetap Optimis Angka Stunting 2022 Jadi 9 Persen

  • Bagikan

DELISERDANG (Waspada): Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang telah diagendakan membuka dialog Penanganan Stunting bersama Kader Posyandu dan Kader Stunting di SMP Negeri 2, Desa Masjid, Kecamatan Batang Kuis, Sabtu (16/4) batal hadir.

Dengan tidak hadirnya Menko PMK tersebut, Kabupaten Deliserdang tetap optimis angka stunting tahun 2022 turun menjadi 9 persen dimana sebelumnya tahun 2021 Deliserdang 12,5 persen.

Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Deliserdang, Drs Citra Effendi Capah MSP membuka dialog tersebut mengatakan angka stunting di Kabupaten Deliserdang telah mengalami penurunan. Data tahun 2019 menunjukkan angka 25,68 persen, terakhir 2021 menjadi 12,5 persen. “Ini adalah kebanggaan kita, namun demikian kalau kita melihat jumlah stuntingnya dengan jumlah penduduk kita, artinya tidak kecil namun besar. Untuk itu harapan kami, kepada kita semua agar stunting di Kabupaten Deliserdang turus mengalami penurunan,” kata Capah.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Deliserdang, dr Ade Budi Krista menyebutkan, angka 12,5 persen stanting tahun 2021 di Kabupaten Deliserdang menjadikan Deliserdang
terbaik untuk di zona pulau Sumatera. “Karena targetnya kan dari Pemerintah Pusat 14 persen pada tahun 2024, kita tahun 2021 sudah tercapai 12,5 persen,” ungkapnya.

Keberhasilan Deliserdang menjadi terbaik se-Pulau Sumatera dalam penanganan stunting, dr Ade menyebut itu semua tidak terlepas dari kepemimpinan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan dalam mengakomodir lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Ya! pasti karena komitmen pak Bupati yang mengakomodir semua OPD. Jadi stunting ini tidak hanya tugas Dinas Kesehatan tapi semua OPD terkait, termasuklah Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Sebab, faktor stanting tidak hanya dilihat dari asupan gizi aja, melainkan faktor dari sanitasi drainase, pencegahan pernikahan dini dan lainnya juga menjadi faktor,” katanya.

dr Ade menjelaskan, rencana kehadiran Menko PMK dalam rangkaian untuk mencari, apa masalah stunting di Kabupaten Deliserdang supaya angka penanggulangannya yang sudah menurun dan semakin bisa ditekan lagi. Sebab dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deliserdang menargetkan tahun 2022 turun menjadi 9 persen. “Insyaallah tahun 2022 kita optimis target dalam RPJMD 9 persen terpenuhi,” harapnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Pendidikan Deliserdang, Yudy Hilmawan SE MM, Kadis P3AP2KB Deliserdang, Era Permatasari SH MM, Kadis PMD Deliserdang, Drs Khairul Azman MAP, Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Batangkuis, dr Aguswan, Camat Batang Kuis Avro Wibowo SSTP, Kapolsek Batang Kuis AKP Simon Pasaribu dan lainnya. (a01/a14/a16)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *