MEDAN (Waspada): Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) dan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumut menggelar aksi demo mengecam dan mengutuk aksi pembakaran Alquran yang dilakukan politikus Denmark, Rasmus Paludan, di gedung DPRD Sumut, Senin (6/2). Mereka membakar foto penista Islam itu di hadapan anggota DPRD Sumut, Abdul Rahim Siregar.
Dalam operasinya, Ketua Pengurus Wilayah (PW) KAMMI Sumut Wira Putra mengecam aksi pembakaran salinan Alquran yang sudah dilakukan selama dua kali, yakni di luar kedutaan Turki di Kopenhagen, ibukota Denmark pada 27 Januari 2023, dan di Swedia pada 21 Januari lalu.
Adapun tujuan pembakaran Kitab Suci itu dimaksudkan agar negaranya diterima sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Aksi provokatif ini telah menyulut kemarahan dunia, karena dinilai telah melecehkan agama Islam.
Menurut Wira Putra, pembakaran yang dilakukan Rasmsus sangat menyakitkan umat Islam, dan pemerintah didesak untuk bersikap, agar insiden serupa tidak terulang lagi.
“Pembakaran Alquran oleh Paludan jelas merupakan tindakan penistaan terhadap agama Islam, sebab Alquran merupakan kitab suci yang diyakini pemeluk agama Islam. Dengan alasan apapun, hal itu tidak dapat dibenarkan,” katanya.
Tindak Tegas
Karenanya, KAMMI Sumut, Medan, Binjai, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebingtinggi dan FSLDK dalam pernyataan sikapnya mengecam pembakaran Alquran dan mendesak pemerintah menindak tegas pelakunya.
Kemudian, mendukung pemerintah Indonesia untuk terus mengawal isu pembakaran Alquran hingga selesai.
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar menyebutkan, kemarahan dunia, termasuk KAMMI sangat beralasan mengecam pembakaran Alquran oleh Rasmus. “Dan dikhawatirkan bisa memicu perang dunia ketiga,” kata wakil rakyat dari Fraksi PKS ini.
Karenanya, Rahim meminta para mahasiswa terus meneriakkan protes agar peristiwa ini segera direspon pemerintah.
“100 orang anggota dewan di DPRD Sumut ini siap mendatangi Kedubes Denmark di Jakarta, dan meminta konjen Denmark yang ada di negeri itu agar angkat kaki dari Indonesia,” ujar anggota dewan yang akrab disapa ARS ini.
Bahkan lanjutnya, bila para sejawatnya tidak bersedia, Rahim bertekad akan berangkat sendiri ke Jakarta, untuk menemui Dutabesar Denmark guna menyelesaikan masalah ini.
Dalam aksi protes itu, peserta aksi tampak membakar foto politikus Denmark, Rasmus Paludan dan kemudian menginjak-injaknya, disaksikan Ketua PW KAMMI Sumut Wira Putra dan anggota DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar. Usai berorasi, peserta aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib. (cpb)