MAKKAH (Waspada): Hujan deras yang turun di Makkah, Arab Saudi disambut sukacita oleh para jemaah haji yang sedang menunaikan rukun Islam kelima itu. Di antaranya, Tamu Allah Kloter 9 dari Sumut bersama Maktab Jemaah Haji 17, yang merasa bersyukur atas peristiwa tersebut.
Pembimbing ibadah kloter Dr. H. Tuah Sirait M.H.I mengatakan, hujan lebat yang turun di Makkah membuat para jemaah bergembira setelah dilanda cuaca cukup panas.
Beberapa jam sebelumnya ada peringatan dari pemerintah mengenai larangan bagi jemaah kloter Indonesia untuk tidak keluar dari gerbang maktab dan akan dikenakan sanksi denda yang cukup besar jika melanggar aturan itu.
“Cuaca ekstrem mencapai 46 derajat celcius membuat pemerintah mengeluarkan larangan tersebut,” kata H. Tuah Sirait M.H.I didampingi jemaah haji Sumut, Erucakra Mahameru.
Dijelaskan, langit Mina terus dipantau oleh helikopter yang mengawasi maktab-maktab yang melanggar aturan tersebut.

Sontak sejumlah jemaah haji langsung berhamburan saat berada di sejumlah ruas di Jalan King Fahd Road, Makkah. Dari pantauan, ratusan jemaah yang sedang menyusuri jalan tersebut untuk menuju jamarot melakukan lontaran jumrah langsung mempercepat langkah mereka.
Namun cuaca ekstrem yang terjadi di Kawasan Makkah, Arab Saudi mendadak berubah menjadi guyuran hujan pada Senin (17/6/2024) sore. Panas terik yang terasa pada jam 11.00 waktu Arab Saudi langsung berubah total menjelang sore hari.
Hujan berlangsung sekitar pukul 16.00 WAS. Sontak jamaah yang tengah berada di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah langsung merayakannya dengan suka cita. Tak sedikit mereka yang langsung melangitkan doa dan bersyukur.
Jamaah yang berada di tenda-tenda Mina langsung berlarian keluar dan mereka yang sebelumnya berjalan di tengah terik matahari langsung terdiam, serta membiarkan rintik-rintik hujan menghantam muka mereka.
Hujan berlangsung sekitar 15 menit dengan intensitas rendah. Kendati demikian, hujan membuat suhu luar ruangan menjadi tak begitu panas. Sebelumnya, suhu sempat menyentuh angka 46 derajat Celcius.
“Alhamdulillah senang banget, doa terkabul. Tadi ada peringatan enggak boleh keluar karena cuaca panas, tapi Allah langsung mengirimkan hujan,” ujar salah satu petugas haji Indonesia, Hikmah Romalina, di Makkah.
Saat mendengar suara gemercik hujan, Hikmah beserta petugas haji lain yang saat itu berkumpul di hotel langsung turun ke luar ruangan dan mengabadikan suasana Kota Makkah kala diguyur hujan.
Kebahagiaan Hikmah juga dirasakan pula oleh petugas haji lain, Henri Lukmanul Hakim. Ia langsung pergi ke luar hotel dan mengabadikan suasana kota diguyur hujan. “Alhamdulillah, akhirnya bisa merasakan hujan di Kota Suci. Jawaban dari doa-doa kita saat ada info gelombang panas,” kata dia.
Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jamaah Indonesia untuk melontar jumrah pada sore hari atau setelah pukul 16.00 waktu Arab Saudi guna menghindari cuaca panas.
“Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jamaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi,” kata Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.
Menurut Wibowo, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas atau heat stroke bagi jamaah.
“Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian jemaah untuk menghindari heat stroke,” kata Wibowo. ( H. Erucakra Mahameru)