MEDAN (Waspada): Warga Desa Sukamaju, Kabupaten Karo menggelar aksi di Mapolda Sumut, Kamis (24/3). Aksi tersebut merupakan lanjutan perlawanan terhadap PT Bibit Unggul Karobiotik (BUK) yang menguasai lahan seluas 895.100 meter persegi di kawasan puncak Siosar.
Mayoritas massa aksi merupakan kaum ibu, mengaku datang ke Poldasu dengan berjalan kaki atau longmarch dari Kabupaten Karo. “Kami sengaja datang ke Poldasu dengan berjalan kaki dari Desa Sukamaju,” sebut Intan Sembiring, salah seorang pendemo.
Ia mengatakan, beberapa tahun ini warga sering mendapatkan intimidasi dari PT BUK. “Kami penduduk Sukamaju saat berladang sering mendapat intimidasi dari pihak PT BUK, bahkan pilar yang dibangun pemerintah pun dirusak. Kami berjuang atas lahan itu sejak 2016,” jelasnya.
Intimidasi tersebut, menurut pendemo lainnya, seperti seringnya warga dipanggil pihak kepolisian. Selain itu, PT BUK juga kerap mendatangi dan mengancam warga yang sedang mengolah lahan.
“Kami dipanggil polisi, kemudian pihak PT BUK katakan itu tanah mereka. Kami buktikan dengan surat tapi mereka tidak peduli. Mereka menyuruh kami keluar dari tanah yang sudah kami tempati bertahun-tahun,” terang mereka menyebutkan kalau pimpinan PT BUK bernama Mujianto.
Warga Sukamaju berharap pimpinan Polri segera membebaskan lahan tersebut. “Harapan kami agar bapak pemangku hukum di negara ini mengarahkan pandangannya kepada Sukamaju agar lahan itu dibebaskan agar kami dapat bertani lagi,” kata mereka menyebutkan ada 200 keluarga menempati lahan itu.
Dalam aksi tersebut, para pendemo juga berorasi dengan pengeras suara, dan melakukan aksi tarian budaya Karo. Sementara sejumlah petugas kepolisian tampak melakukan pengamanan.(m10)
Waspada/gito ap
Warga Sukamaju, Kab. Karo menggelar aksi di Mapoldasu terkait sengketa lahan dengan PT Bibit Unggul Karobiotik (BUK) dikawasan Siosar, Kamis (24/3).
