Scroll Untuk Membaca

Headlines

Gubsu Kecewa 8 Daerah Tidak Raih WTP

GUBSU Edy Rahmayadi, saat menyampaikan sabutan pada acara Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah Tahun 2022. Waspada/Ist
GUBSU Edy Rahmayadi, saat menyampaikan sabutan pada acara Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah Tahun 2022. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada):  Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku kecewa. Karena masih ada delapan daerah di Sumut yang tidak meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam  pengeloalaan keuangan daerah. Karena seharusnya, tidak ada sulitnya untuk meraih opini WTP tersebut.

Pernyataan kecewa tersebut disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi, di Aula T. Rizal Nurdin, Kamis (3/11). Yakni, usai mengikuti pelaksanaan Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah Tahun 2022.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gubsu Kecewa 8 Daerah Tidak Raih WTP

IKLAN

Adapun delapan kabupaten dan kota yang tidak meraih opini WTP adalah Kota Tanjungbalai, Kab. Simalungun, Padang Lawas Utara (Paluta), Nias Utara, Nias Selatan, Mandailing Natal (Madina), Langkat, dan Labuhanbatu.

 Untuk membahas masalah ini, Edy Rahmayadi mengaku akan memanggil kepala daerah dari delapan kabupaten/kota tersebut, untuk melakukan pembahasan. “Mulai besok kita akan kumpul, kita bahas, kita urai, apa sih sulitnya. Kan hanya dua saja itu, kalau gak aset berarti kinerja yang bersangkutan dengan anggaran,” katanya.   

Menurut Edy Rahmayadi, ada berbagai permasalahan yang membuat  delapan daerah itu tidak meraih WTP. Salah satunya adalah tentang  pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk persoalan ini, bila terus menjadi masalah, dia meminta agar dana BOS dihapus saja. 

Permintaan itu langsung disampaikan Edy Rahmayadi, kepada Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharan (DJPb) Sumut Kementerian Keuangan Heru Pidyo Nugroho, yang menghadiri acara itu. “Ini BOS ini dihapus sajalah Pak Heru. Tak usah dikasih BOS, daripada jadi perkara,” sebutnya.

Karena, menurut Edy Rahmayadi, dengan dana BOS  seharunya pengelolaan pendidikan semakin baik. Tidak seperti sekarang, justru menjadi persoalan dalam pengelolaan keuangan di sejumlah kabupaten/kota. Oleh karena itu menurutnya perlu dilakukan evaluasi, mulai dari kepala dinas pendidikan hingga kepala sekolah.

Sementara itu, Kakanwil DJPb Sumut Heru Pidyo Nugroho mengatakan, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, masih ada lima  kabupaten/kota yang sama sekali belum pernah meraih WTP. Hal ini harus menjadi perhatian serius untuk ditangani.
 
Kemudian, ada 26 Pemda memperoleh opini WTP. Yakni Pemprovsu  dan 25 Pemkab/Pemko. Dan  26 Pemda tersebut, 10 di antaranya memperoleh opini WTP sebanyak lima kali berturut-turut, dan lima Pemda meraih WTP di bawah lima kali. (m07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE