MEDAN (Waspada): Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut H Hendra Cipta, SE (foto) mengapresiasi Tim Satgas Pangan Sumatera Utara, yang menemukan minyak goreng (migor) subsidi Minyakkita seberat 75 ton atau sekitar 7.000 kardus di salah satu gudang, di Medan, Senin (13/2). Fraksi meminta aparat penegak hukum menindak tegas para penimbun bahan pokok utama masyarakat itu.
“Kita apresiasi temuan (migor) ini, dan minta aparat hukum menjatuhkan sanksi yang tegas bagi para penimbun dan pihak yang terlibat di dalamnya,” kata Hendra kepada Waspada, di Medan, Rabu (14/2).
Anggota Komisi E yang tupoksinya membidangi masalah kesejahteraan ini, merespon update temuan Satgas Pangan yang terdiri atas Biro Perekonomian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bank Indonesia Perwakilan Sumut dan Perwakilan KPPU Kanwil I Medan.
Mereka bergerak cepat melaporkan temuan ini untuk ditindaklanjuti kepada pihak terkait, mengingat ada indikasi telah terjadi kelangkaan migor akibat praktik tidak sehat itu.
Menyikapi hal tersebut, Hendra Cipta menyesalkan masih adanya pihak-pihak yang melakukan aksi penimbunan kebutuhan pokok masyarakat untuk meraup keuntungan pribadi.
“Apalagi, Minyakkita merupakan barang subsidi pemerintah melalui Kementrian Perdagangan RI, yang diluncurkan pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak, yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter,” ujarnya.
Serius
Dari informasi yang dihimpun Satgas, Minyakkita tersebut ternyata sudah diproduksi sejak November dan Desember 2022, hingga ditemukan tanggal 13 Februari 2023, minyak goreng subsidi tersebut nyatanya belum didistribusikan.
Terhadap hal ini, Hendra mengapresiasi Satgas yang sangat serius dalam mengawasi hal-hal seperti ini.
“Dan ini kali kedua setelah sebelumnya juga pernah menemukan hal serupa pada saat kelangkaan minyak goreng di Sumut,” imbuhnya.
Karenanya, Hendra meminta Satgas selain mengusut tuntas penimbunan tersebut, juga perlu intensif merazia sejumlah gudang distributor migor.
Hal ini dilakukan karena bulan Maret, umat Islam akan menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. “Migor jadi kebutuhan utama di bulan suci tersebut,” katanya.
Sehingga, perlu terus memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian minyak goreng, baik kemasan merek Minyakkita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di Sumut.
“Hal ini untuk memastikan ketersediaan dan kecukupan migor, agar tak ada lagi kegelisahan jelang momen hari besar keagamaan itu,” pungkas Hendra. (cpb)