Scroll Untuk Membaca

HeadlinesOlahraga

Dua Lapis Les Blues Sama Bagus

<strong>Dua Lapis Les Blues Sama Bagus</strong>
Le Parisien

Scroll Untuk Lanjut Membaca

<strong>Dua Lapis Les Blues Sama Bagus</strong>

IKLAN

DOHA (Waspada): Pelatih Didier Deschamps (foto tengah), mengklaim Prancis memiliki dua lapis pemain yang hampir sama bagusnya untuk mempertahankan mahkota Piala Dunia di Qatar 2022.

“Kami memiliki dua lapis tim dengan kualitas yang sama bagusnya. Jadi tergantung pada pemain kunci saja untuk membuat perbedaan,” jelas Deschamps melalui Daily Mail, Jumat (16/12).

Dengan dua lapis tim yang sangat bagus itu pula, kualitas Les Bleus tidak mengalami penurunan meski jelang turnamen kehilangan striker Karim Benzema serta jangkar Paul Pogba dan N’Golo Kante. 

Si Ayam Jantan melaju mulus hingga ke partai puncak dan akan melakoni final ideal melawan Argentina di Stadion Lusail, Doha, Minggu (18/12) malam mulai pkl 2200 WIB.

Ini termasuk laga klasik antar dua raksasa sepakbola dunia.  Kedua finalis sudah 12 kali jajal kekuatan dengan hasil Pangeran Biru lebih dominan meraih enam kemenangan, sisanya tiga seri dan tiga kali kalah.

Teraktual keduanya berjumpa di babak 16 besar Rusia 2018. Tim Tango yang dimotori superstar Lionel Messi kalah 3-4 yang diwarnai dengan kegemilangan bomber belia Prancis Kylian Mbappe yang saat itu masih berusia 19 tahun.

“Mereka berbeda dengan yang kami lawan empat tahun lalu. Saya pikir tim yang membuat kesalahan paling sedikit akan memenangkan pertandingan nanti,” dalih Deschamps.

Karenanya pelatih berusia 54 tahun itu meminta Raphael Varane dan kawan-kawan jangan pernah lengah. Apalagi kini Messi punya tandem baru yang luar biasa bernama Julian Alvarez serta winger veteran Angel di Maria.

“Kami akan melakukan segala yang mungkin secara manusiawi agar hal itu tidak terjadi. Di akhir pertandingan tentu akan ada yang mendapatkan bintang ketiga di jersey,” tegas gelandang legendaris Juventus dan Prancis tersebut.

Les Bleus atau La Albiceleste memang bakal mendapatkan bintang ketiga jika menjadi pemenang final, karena mereka sama-sama sudah dua kali menjuarai World Cup. Pangeran Biru kampiun edisi 1998 dan 2018, sedangkan Argentina pemenang 1978 dan 1986.

Deschamps sendiri memiliki rekor luar biasa di Piala Dunia. Dia merupakan kapten Prancis ketika juara 1998 di negeri sendiri, lantas menjadi pelatih saat memenangkan Rusia 2018. 

Jika mampu kembali menjuarai Piala Dunia, dia akan menjadi pelatih pertama sejak Vittorio Pozzo dari Italia (1934 dan1938) yang berhasil merebut gelar berturut-turut. Namun rekor Deschamps lebih lengkap, sebab dia juga juara sebagai pemain dan bahkan kapten tim.

Wajar jika Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut mendesak agar federasi sepakbola negaranya (FFF) supaya segera menambah kontrak Deschamps. Macron menyaksikan langsung aksi Les Bleus menekuk Maroko 2-0 pada laga semifinal di Al Bayt Stadium.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelatih kami, Didier Deschamps. Juga kepada tim ini yang sebenarnya merupakan campuran dari beberapa generasi, itulah yang luar biasa,” puji Macron.

“Kami [akan] membawa kembali piala ini dan jelas Deschamps harus tetap bertahan. Ini final ketiga Deschamps, semoga dia memenangkannya. Tidak ada yang kedua tanpa ketiga,” pungkasnya. (m08/dm/afp)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE