Scroll Untuk Membaca

Headlines

Dituduh Curi Hp, Deni Dibakar Hidup-hidup Di Perumnas Mandala

MEDAN (Waspada): Dituduh mencuri handphone, seorang pemuda dibakar hidup-hidup oleh dua temannya di Jl. Pipit VII Prumnas Mandala Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Seituan, Rabu (25/10) sore. Dalam kondisi kritis, korban Deni Rangkuti ,23, warga Jl. Perkutut Raya Perumnas Mandala Kelurahan Kenangan Baru Kecamatan Percut Seituan, langsung diboyong ke Rumah Sakit Muhammadiyah Jl. Mandala Bypass.

Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, Kamis (26/10), sore itu, Deni dan 2 temannya sedang tertidur di satu rumah warga di Jl. Pipit VII. Tiba-alah seorang temannya terbangun lantaran handphone miliknya yang diletakkan di lantai tidak ada lagi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dituduh Curi Hp, Deni Dibakar Hidup-hidup Di Perumnas Mandala

IKLAN

Pemilik Hp membangunkan dua temannya itu lalu menginterogasinya. Karena tidak ada yang mengaku, ketiganya keluar dari rumah. Kedua pria itu lantas menuduh Deni yang mencuri Hp tersebut namun korban bersikeras bahwa dirinya tidak ada mencuri handphone tersebut.

Tak lama kemudian, salah seorang pelaku langsung membeli minyak bensin eceran tak jauh dari lokasi, lalu menyiramkannya ke tubuh korban. Seorang pelaku lagi menyalakan mancis dan langsung membakar tubuh korban. Sekita itu juga Deni menjerit kesakitan karena tak tahan akibat panasnya api yang membakar tubuhnya.

Seketika itu juga korban tidak sadarkan diri dan api mulai padam dari tubuhnya. Orangtua korban dan abangnya yang mengetahui kejadian itu langsung bergerak ke lokasi. Dengan kondisi tubuhnya yang gosong, korban dibawa keluarganya dibantu warga ke RS Muhammadiyah untuk mendapat pertolongan medis, karena parahnya kondisi luka bakar di tubuh korban, pihak rumah sakit merujuk korban ke RS Mitra Sejati.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan Iptu Japri Simamora bersama anggotanya yang mendapat informasi tersebut langsung bergerak ke TKP guna memintai keterangan warga. Setelah itu petugas juga bergerak ke rumah sakit untuk mengecek kondisi korban.

Abang kandung korban, Ikhsan Rangkuti ,27, yang diwawancarai mengungkapkan setelah mendapat kabar adiknya dibakar orang karena dituduh mencuri Hp, dia bersama ayahnya datang ke lokasi dan mendapati tubuh Deni telah gosong sedangkan baju dan celananya juga habis terbakar di tubuhnya.

“Aku dan ayah dibantu warga langsung membawa Deni ke RS Muhammadiyah untuk mendapat perawatan medis. Setelah itu aku kembali ke Jl. Pipit VII untuk mencari tahu kejadian sebenarnya, sedangkan ayah tetap di rumah sakit,” ujarnya.

Setibanya di lokasi kejadian, Ikhsan bertemu dengan beberapa temannya dan menanyakan kejadian yang sebenarnya. Diungkapkan temannya bahwa saat kejadian banyak yang melihat dan juga banyak yang mengenal korban.

“Saat adikku dibakar hidup-hidup, dia terus mengatakan jika bukan dia yang mencuri Hp tersebut. Secara berulang-ulang, Deni tetap mengatakan bukan dia pelakunya. Hingga korban tak sadarkan diri dia sempat kembali mengatakan tidak ada mencuri Hp,” ungkapnya.

Beberapa saat kemudian sambungnya, tubuh korban yang terbakar hingga 80-90% berdiri dan perlahan-lahan berjalan menuju ke klinik namun di perjalanan korban kembali pingsan. Tak lama ayah korban dan abangnya tiba di lokasi dan langsung membawa Deni ke rumah sakit

“Sudah aku tanya ke teman-temanku bahwa tidak ada bukti jika adik saya yang mencuri Hp. Tega kali mereka perlakukan adik saya seperti ini. Seperti hukum rimba dibuat 2 pelaku itu. Korban tadi baru selesai dioperasi di RS Mitra Medika, namun kondisinya belum sadar,” bebernya sembari menambahkan jika dia sudah membuat laporan ke Polsek Percut Seituan.

Sementara itu ayah korban, Ribut Hartono Rangkuti ,53, tak menyangka jika kejadian naas menimpa anak kedua dari 3 bersaudara itu. Diungkapkan Ribut jika anaknya Deni sosok pendiam dan tidak pernah membuat masalah.

“Jikapun anak saya bersalah, kan bisa di proses di kepolisian. Namun tidak terbukti anak saya mencuri, justru malah dibakar hidup-hidup. Apa masih ada hukum rimba di Indonesia ini. Saya tidak yakin Deni mencuri, karena setahuku dia tidak pernah membuat masalah baik itu di rumah ataupun di sekitar tempatnya tinggal,” katanya sembari bercucuran air mata.

Dengan kondisi seperti ini sebut Ribut, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apalagi untuk biaya operasi anaknya itu, dia tidak tahu harus mencarinya kemana.

“Istri dan anak ketiga saya bekerja di Malaysia, sedangkan anak pertama saya sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan kami. Hanya saya dan korban tinggal berdua. Kadang kami makan tak makan. Ada saja tetangga kami yang baik beri kami makan. Saat ini saya bingung harus mencari kemana biaya operasi anak saya,” pungkasnya sembari menambahkan jika di rumahnya listrik sudah lama diputus PLN karena tidak sanggup bayar.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu Japri Simamora yang dikonfirmasi menegaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap 2 pelaku yang identitasnya sudah diketahui.

“Kamis dini hari kita sudah melakukan pencarian terhadap 2 pelaku, namun belum berhasil menemukan keduanya. Saat ini kita sudah membentuk tim untuk memburu para pelaku,” tegas Kanit Reskrim.(m27)

Waspada/Ist

Deni saat masih dirawat di RS Muhammadiyah akibat tubuhnya gosong dibakar 2 pria, Rabu (25/10) sore.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE