Berkomunikasi Dengan Gelar

  • Bagikan

Pernyataan Nadiem Makarim yang menyentakkan itu bukan perkara yang baru. Ia perlu mengulanginya embali dari pernyataan Mendikbud RI sebelumnya (Prof Fuad Hasan) bahwa kecenderungan orang Indonesia yang suka berkomunikasi dengan gelar-gelar yang menggelegar

Prof Fuad Hasan mantan Mendikbud RI pernah menyatakan bahwa relasi antarsubjektivitas sulit dilakukan sesama manusia bila tradisi berkomunikasi menitikberatkan pada gelar. Beliau menulis: Sulit bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan gelar, dengan titel, pangkat, jabatan termasuk perbedaan daftar dan kolom gaji.

Baru-baru ini Mendikbud RI Nadiem Makarim membuat pernyataan yang viral secara menular di ruang media publik. Beliau menyatakan orang yang mendapat gelar setelah menamatkan studi di akademis dan perguruan tinggi tidak menjamin dia sukses di masyarakat.

Orang yang sekolah dan menamatkan pelajarannya juga mengalami nasib yang sama yakni nihil kemampuan ketika ia satu saat bertempur di arena kehidupannya. Dengan demikian ijazah, akreditasi kampus, tingkat intelektualitas lulusan tidak ada jaminan baginya untuk berlenggang santai di masyarakat.

Pernyataan Nadiem Makarim ini menimbulkan reaksi keras di kalangan pengamat, pemangku pendidikan dan pengelola sekolah dan perguruan tinggi. Seakan-akan Nadiem yang dikenal tokoh bisnis pragmatis yang berkelana di dunia online itu meremehkan lulusan sekolah dan universitas yang mencetak sejumlah sarjana serta kurang mampu membentuk kecakapan dan ketahanan dalam masyarakat milineal ini.

Pernyataan Nadiem menyakitkan bagi sekelompok pengelola dan pendukung dunia sekolah. Mereka bereaksi yakni, jadi buat apa proses belajar-mengajar dilakukan, ujian semester dilaksanakan dan sejumlah kegiatan akademis terlaksana.

Ada dua hal yang terjadi dalam pendapat tersebut. Pertama, upaya dan usaha sekolah dan perguruan tinggi untuk mencetak lulusan yang mumpuni adalah dengan melakukan sejumlah kegiatan belajar-mengajar.

Pendapat kedua, masyarakat tidak mau melihat usaha, tapi melihat hasil. Artinya apa hasilnya. Bagaimana hasilnya dapat menaikan peringkat NEM, IP, ijazah, sertifikat, bagi siswa dan mahasiswa. Terutama yang mustahak bagaimana hasil lulusasn itu dapat diterima di dunia kerja.

Sudah sekian kalinya kita menamatkan lulusasan dengan gelar akademis (S.Pd, M. Hum. M. A. dan Dr.) sudah sekian lapisan masyarakat sekolah dan akademis diwisuda dengan gelar yang menggebyar. Namun, kurang gencar ditemukan sejumlah penemuan ilmiah yang bisa diaplikasikan untuk masyarakat banyak.

Kita memuja selembar kertas bercorak gelar akademis tapi sepi dari penemuan ilmiah yang berlabel hak paten. Kita “patentengan” menyandang gelar terhormat itu sekaligus tidak menjunjungnya dengan kemampuan penerapan untuk kemaslahatan umat.

Karena gelar-gelar akademis itu dapat kita raih secara mudah meskipun sedikit lelah apabila sudah memenuhi kaidah dan sistem yang normatif Akhirnya yang keluar adalah sarjana gagap dan gugup bila ditantang untuk sebuah problema yang terjadi di masyarakat.

Kembali kepada pernyataan Nadiem Makarim yang menyentakkan itu bukan perkara yang baru. Ia perlu mengulanginya embali dari pernyataan Mendikbud RI sebelumnya (Prof Fuad Hasan) bahwa kecenderungan orang Indonesia yang suka berkomunikasi dengan gelar-gelar yang menggelegar.

Manusia Indonesia memang hidup dari tradisi gelar. Sebuah gelar kehormatan dalam tradisi kebangsawanan yang diterapkan para raja di masa dahulu. Gelar bangsawan (Datuk, Patih, Megad, Tan Sri, Tengku dan Raden) yang pada mulanya memuliakan nilai dan martabat manusia bangsawan sebagai wakil Tuhan di dunia.

Kini, gelar kebangsawanan dan kecendekiawanan itu mengalami degradasi, mengalami penurunan kehormatan karena inflasi gelar sebagai produk masyarakat baik yang ditabalkan para pemangku sultan maupun yang dihasilkan perguruan tinggi.

Penulis adalah Dosen UMN Al Washliyah Medan Dan Budayawan.


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Berkomunikasi Dengan Gelar

Berkomunikasi Dengan Gelar

Penulis: Oleh Shafwan Hadi Umry
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *