Begal Marak Buah Dari Bebasnya Peredaran Narkoba

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Zainuddin Purba SH (foto) berpendapat, semakin beraninya begal di beberapa Polres di wilayah hukum Poldasu, merupakan buah dari marak dan bebasnya peredaran narkoba 4 tahun terakhir ini.

“Ini kondisi riil di lapangan yang saya saksikan di beberapa lokasi di wilayah hukum Polrestabes Medan,” kata Zainuddin dalam keterangannya kepada Waspada di Medan, Minggu (24/4).

Anggota dewan dari Fraksi Golkar itu menyoroti makin maraknya aksi begal di sejumlah titik di Medan, yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Menyikapi ini, Zainuddin mengambil contoh di wilayah hukum Polrestabes Medan, tepatnya di Dusun Tanjung Pamah pinggiran Kota Binjai.

“Saat ini para pemakai bukan hanya dari Binjai, Langkat saja, namun sudah banyak pemakainya yang datang dari Medan, Deli Serdang dan Karo. Kenapa mereka datang ke tempat ini, karena di wilayah ini begitu aman dan surganya mengomsumsi narkoba,” ujarnya.

Permainannya begitu masif dan diduga ada main mata dengan oknum-oknum aparat hukum.

“Saya masih ingat ketika baru 1 minggu Kapoldasu bertugas di Sumatera Utara, kami audensi saat itu. Dalam paparannya, dia begitu faham, tahu bahwa tahanannya hampir 80% para pemakai narkoba dan berjanji akan menurunkan posisi peringkat 2 Sumatera Utara masa itu, terbanyak pelaku dan pemakai narkoba, ” jelasnya.

Namun apa yang terjadi, bukannya turun peringkatnya, malah naik menjadi peringkat 1 peredaran dengan jumlah terbanyak pengguna narkoba.

“Inilah fakta yang terjadi, kita sampaikan info melalui surat beberapa kali, namun sampai hari ini, wilayah transaksi dan mengonsumsi narkoba masih terus berlanjut, tidak tersentuh oleh hukum,” sesalnya.

Menurutnya, para pelaku begal sudah tidak lagi memandang siapa yang menjadi korbannya, baik itu sipil maupun aparat.

Korban Terus Berjatuhan

Dijelaskan, para pelaku begal melakukan aksinya hanya ingin menunjukkan kepada publik bahwa mereka ada dan berani.

“Korban-korban terus berjatuhan, ironisnya lagi, mereka semua para pelaku masih belia dan muda-muda,” lanjutnya.

Zainuddin menyesalkan aparat kepolisian selalu menyelesaikan hilirnya dalam kasus ini. Mereka mampu mengungkap para pelaku begal, namun sumber atau hulunya kasus ini, yaitu bandar besar narkoba, terus berjalan tidak mereka (aparat) sentuh. “Hanya para pemakai pemakai sial, miskin, bodoh yang mereka tangkapi,” katanya.

Zainuddin menyebutkan, berdasarkan kondisi di lapangan yang dia saksikan, dia memperkirakan tingkat kriminalitas di provinsi ini pada masa masa yang akan datang bukan menurun, tetapi malah sebaliknya akan terus meningkat.

“Kita akan terus soroti, dan berharap ada langkah luar biasa dari Kapoldasu menyelesaikan masalah narkoba ini, karena narkoba di Sumatera Utara sudah menjadi luar biasa peredarannya,” pungkasnya. (cpb)

  • Bagikan