JAKARTA (Waspada): Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberi priroritas pada sejumlah program strategis di 2025.
Tiga hal penting yaitu penguatan pendidikan karakter, pemerataan akses pendidikan melalui wajib belajar 13 tahun, dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
“Dengan total anggaran Kemendikdasmen pada tahun 2025 sebesar Rp33,5 triliun, sejumlah program prioritas akan dilaksanakan, termasuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi melalui magang dan sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK, serta penguatan literasi dan kebahasaan melalui distribusi buku bacaan bermutu dan pembinaan komunitas sastra,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Prof Abdul Mu’ti dalam Taklimat Media Akhir Tahun 2024 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Mendikdasmen Abdul Mu’ti didamping, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq dan Atip Latipulhayat, pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemendikdasmen serta dihadiri lebih dari 60 wartawan dari berbagai media nasional.
“Kementerian juga berfokus pada pengembangan talenta unggul dan penyediaan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh siswa di Indonesia, termasuk bantuan pendidikan bagi 18,59 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar,” tambah Mu’ti.
Selain tiga program pokok tersebut, Kemendikdasmen terus mengupayakan penuntasan sertifikasi bagi 1.3 juta guru dan berharap semua guru di Indonesia telah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) paling lambat di tahun 2026 lewat program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu (Dalam Jabatan) tahun 2024.
Penyelenggaraan program PPG bagi Guru Tertentu dilakukan melalui pembelajaran mandiri dan penugasan terstruktur secara daring, tanpa memungut biaya pada peserta atau gratis, karena sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saat ini, terdapat sekitar 480 ribu guru yang mengikuti seleksi administrasi PPG bagi Guru Tertentu yang telah dilaksanakan pada 28 November hingga 20 Desember 2024 melalui aplikasi SIMPKB,” tambah Mu’ti.
Terkait capaian 2024, Abdul Mu’ti memaparkan sejumlah hal, diantaranya adalah kebijakan baru yang memungkinkan guru ASN untuk mengajar di sekolah swasta. Hal itu memberikan lebih banyak kesempatan bagi guru untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
“Untuk mendukung kualitas pengajaran yang lebih baik, pemerintah juga mengimplementasikan penyederhanaan pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di sektor pendidikan.
Pada sektor inovasi, tahun 2024 menyelenggarakan berbagai peluncuran program yang berfokus pada pengembangan karakter dan budaya literasi anak, seperti peluncuran Film “Kemenangan Sejati” dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat serta Senam Anak Indonesia Hebat.
Di bidang pendidikan vokasi, pemerintah melaksanakan Vocationomics sebagai forum untuk berbagi ide dan kebijakan terkait pendidikan vokasi dan ekonomi. Program SMK Teaching Factory, SMK Pusat Keunggulan, serta Pendidikan Kecakapan Kerja juga diperkuat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja terampil di Indonesia.
Selain itu, tahun 2024 juga menjadi tahun yang penuh dengan prestasi di bidang sastra dan literasi. Lomba Sastra Siswa Nasional yang melibatkan lebih dari 4.500 siswa, termasuk lomba mendongeng dan menulis cerita, menjadi bukti bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi anak-anak. Hal ini diperkuat dengan penyelenggaraan Festival Literasi Swantara Aksara, yang mengusung tema “Membumikan Literasi, Menguatkan Aksi,” sebagai upaya memperluas keterlibatan dalam gerakan literasi di masyarakat.
Perayaan 100 tahun AA Navis dan Bulan Bahasa dan Sastra menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Di sisi lain, penguatan literasi numerasi berbasis PISA dan peningkatan kapasitas SDM di sektor pendidikan turut diupayakan melalui berbagai perangkat pembelajaran dan sosialisasi.
Tahun 2024 juga diwarnai dengan temu wicara dan koordinasi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan pendidikan yang partisipatif, mempererat kerja sama, dan membangun kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.
“Berbagai kajian kebijakan yang telah diselesaikan antara lain adalah ujian nasional dan asesmen nasional, kurikulum, Guru Penggerak, zonasi PPDB, coding dan AI, redistribusi guru ASN PPPK, SMK Masa Depan, pembelajaran mendalam (deep learning),” jelas Menteri Mu’ti.
“Seluruh capaian ini menjadi landasan yang kokoh untuk melangkah ke tahun 2025 dengan semangat baru. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus memperjuangkan pendidikan yang bermutu bagi seluruh anak Indones,” pungkas Mu’ti. (J02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.