Scroll Untuk Membaca

Headlines

Akbar Tolak Harga BBM Naik

MEDAN (Waspada): Ratusan orang tergabung dalam Aksi Bela Rakyat (Akbar), mendatangi Kantor Gubsu Jln Pangeran Diponegoro, Senin (12/9).

Lewat aksi unjukrasa hari itu, mereka menolak kebijakan pemerintah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Karena, itu hanya kebijakan oligarki yang membuat masyarakat sengsara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Akbar Tolak Harga BBM Naik

IKLAN

Masyarakat yang tergabung dalam Akbar, hari itu melakukan aksi dengan tertib. Di bawah Koordinator Aksi Ustadz Heriansyah, mereka diterima langsung Gubsu Edy Rahmayadi.

Saat menyampaikan orasinya, Heriansyah mengatakan, kenaikan harga BBM hanya kebijakan oligarki yang membuat masyarakat sengsara. Untuk itu, perlu dilakukan aksi untuk menolak kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat itu.

“Negeri inu benar-benar dikendalikan oleh oligarki. Beberapa orang mengeluarkan kebijakan yang menyiksa ratusan juta orang. Tapi, mereka tidak mengkhawatirkan kemarahan kita. Mereka mengendalikan segala-galanya,” sebut Heriansyah di atas mobil komando, menggunakan alat pengeras suara.

Heriansyah meminta pemerintah merespon tuntutan mereka. Bila tidak, dia mengancam akan melakukan konsolidasi dengan kelompok masyarakat lainnya. Selanjutnya akan kembali turun ke jalan dengan massa aksi lebih banyak lagi.

“Kita akan melakukan konsolidasi ini, sebagai gerakan nasional untuk menuntut kebijakan BBM ini ditarik. Kalau kita konsolidasi ini, kekuatan rakyat sudah terbangun. Kami menjadi gelombang tsunami, tuntutan kita bukan lagi turun BBM, tapi turunkan Jokowi,” ucapnya.

Dikatakan Heriansyah, aksi yang mereka gelar hari ini, hanya merupakan titik awal atau pemanasan. Karena aksi akan terus dilakukan sampai pemerintah menurunkan kembali harga BBM.

“Ini pemanasan aja. Setelah ini, kita konsolidasi dengan kelompok masyarakat lainnya. Kita harus penuhi jalan. Kita harus memenuhi tuntutan kita turunkan BBM, batalkan kenaikan BBM. Kalau tidak, kita seruduk istana negara,” tambahnya.

Terima Pendemo

Satu jam melaksanakan aksi, Gubsu Edy Rahyamadi mendatangi dan menerima para pendemo. Dengan pengawalan Satpol PP Sumut, mantan Pangkostrad itu, langsung naik ke mobil komando.

Kepada massa pengunjukrasa, Edy Rahmayadi menyebutkan kalau Indonesia dan Sumut saat ini bukan dalam kondisi baik-baik saja. Untuk itu, semuanya harus dihadapi kondisi sulit ini. Caranya, seluruh masyarakat harus melakukan pengiritan pribadi.

Dia saja, mengaku sudah menginstruksikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menanam cabai di rumah masing-masing. Satu rumah ASN minimal menanam 10 cabai di dalan polibag. “Begitu juga kalian. Jadi tidak perlu membeli cabai,” katanya.

Namun pernyataan Gubsu tersebut ditanggapi sinis oleh peserta demo, terutama emak-emak.

Mereka menilai yang disampaikan Edy Rahmayadi itu bukan solusi. Karena, masyarakat tidak saja butuh cabai saja, tapi juga kebutuhan pokok lainnya. “Cuma cabai aja. Beras, minyak, ikan dari mana ? Mahal semua harganya itu,” ucap emak-emak menyahuti Edy Rahmayadi.

Begitupun, Edy Rahmayadi menerima semua tuntutan para demo secara tertulis, dan berjanji akan menyampaikannya ke pemerintah pusat. (m07)

Waspada/zul harahap
Gubsu Edy Rahmayadi, menerima langsung massa Akbar yang melakukan unjukrasa di Kantor Gubsu.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE