DELISERDANG (Waspada): Sekitar 48 hektare kawasan hutan lindung di pesisir pantai Desa Regemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang dipagari seng yang diduga dilakukan pengusaha tambak.
Informasi yang dihimpun Waspada, Sabtu (22/2), luas lahan yang dipagar
mencapai 48 hektare dan memiliki panjang sekitar 800 meter lebih. Lokasi itu diperkirakan berjarak sekitar 30 meter dari tepi pantai dan pagar yang dipasang memiliki tinggi sekitar 3 meter lebih.
Di dekat lokasi pagar juga tertulis plang 2 meter di depan kalau tanah di sekitar lokasi merupakan kawasan hutan negara. Pagar ini juga diperkirakan sudah hampir sebulan dilakukan dan spontan mendapat protes dari warga. Mereka meminta pagar itu dibongkar, karena lahan itu
adalah milik negara.
Pemiliknya Masih Misterius
Camat Pantai Labu, M Faisal Nasution ketika dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui siapa pihak yang melakukan pemagaran dan siapa pemilik tambak udang di lokasi sekitar 48 hektare tersebut. Sementara pihaknya belum menerima laporan dari desa maupun warga soal pemagaran tersebut.

“Kalau melihat (petanya) itu memang kawasan hutan. Cuma infonya yang memagar ini sudah membeli itu,” katanya.
Informasi yang diterimanya pagar itu sengaja dibuat oleh seorang pengusaha yang mengklaim tanah yang dipagar adalah miliknya. Saat ditanya mengapa bisa dibeli dikawasan hutan, Faisal tidak mengetahui secara pasti karena berdasarkan informasi yang ia dapat hal itu tidak semasa dirinya menjabat sebagai Camat Pantai Labu.
“Mungkin dulu kan, hutan itukan menjorok kali ke laut sana kan. (Sekarang) sudah berapa kilometer mundur ke belakang,” ujarnya.
Disinggung apakah dia mengenal pengusaha tersebut Faisal mengatakan, tidak mengetahuinya, begitu juga dia belum pernah melihat surat hak milik tanah dari pengusaha itu.
“Gak kenal aku. (SK Camat Tanah) Itulah belum aku nampak hanya kabar-kabarnya saja. Sampai saat ini pengusahanya belum ada keluar,” akunya.
Faisal lalu mengatakan, sejauh ini belum bisa memanggil pengusaha tersebut, karena belum ada laporan dari warga ataupun pihak Desa Regemuk ke kantornya mengenai persoalan ini.
Faisal menyebut, bila sudah ada laporan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumut untuk mengatasi persoalan ini, termasuk juga pada akhirnya pembongkaran pagar dilakukan. Kata dia persoalan ini bagian dari wewenang Dinas Kehutanan Provinsi Sumut.
“Kita mau menindaklanjuti ke Dinas Kehutanan Provinsi, karena itukan kewenangannya ke mereka,” katanya. (a16).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.