Membangun Kebinekaan Melalui PMN USU: Menjelajahi Kearifan Lokal Dan Mempererat Hubungan Dengan Masyarakat Sumut

  • Bagikan
Para mahasiswa USU melakukan kegiatan Program Modul Nusantara (PMN) baru-baru ini. Waspada/Ist
Para mahasiswa USU melakukan kegiatan Program Modul Nusantara (PMN) baru-baru ini. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): UNIVERSITAS Sumatera Utara (USU) mempersembahkan sebuah inisiatif kegiatan unik untuk mengenalkan dan mendalami kekayaan budaya serta potensi Sumut melalui Program Modul Nusantara (PMN) yang baru-baru ini diselenggarakan.

Dalam kegiatan yang melibatkan 189 mahasiswa PMN USU, bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 1 Siberu Dayang, Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D, dan Laison Officer (LO) Raihan Azhari Sagala, dilakukan serangkaian kegiatan yang menggugah dan memberdayakan.

Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan wisata biasa, namun merupakan sebuah eksplorasi mendalam yang memungkinkan mahasiswa memahami serta mengenali secara langsung keberagaman budaya, sejarah, dan potensi masyarakat Sumatera Utara.

Dari kunjungan ke lokasi-lokasi bersejarah hingga interaksi langsung dengan masyarakat setempat, program ini menawarkan pengalaman belajar yang tak terlupakan. Disajikan dalam bentuk Program Kebhinekaan (1-7 pertemuan), Program Inspirasi (1 pertemuan), dan Program Refleksi (1-3 pertemuan).

Melalui berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif, mahasiswa diajak untuk memahami, menghargai, dan merayakan keberagaman budaya yang menjadi kekuatan utama Indonesia.

Mulai dari eksplorasi sejarah Kota Medan hingga permainan tradisional Sumatera Utara, setiap kegiatan dirancang untuk merangsang pemikiran kritis dan meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai pluralisme.

Selain itu, program ini juga memperkuat sinergi antara akademisi dengan masyarakat Sumut melalui berbagai kegiatan partisipatif.

Dari kunjungan ke rumah ibadah hingga pelatihan mitigasi bencana, mahasiswa tidak hanya belajar dari dosen dan narasumber, tetapi juga dari pengalaman langsung di lapangan yang melibatkan kerjasama aktif dengan komunitas setempat.

Program Kebhinekaan dibagi menjadi 7 sesi. Kebhinekaan yang pertama, Sekilas Kota Medan. Adapun Metode yang digunakan adalah metode kompilasi (menonton Sejarah Kota Medan di Youtube, mencoba Bus Listrik mengelilingi Kota Medan. Selanjutnya mahasiswa didampingi LO Modul Nusantara Kelompok Beru Dayang akan memberikan opini tentang Kota Medan.

Lokasi kegiatan ini dilapangan Merdeka Medan, Kesawan,Kec Medan Baru. Kebhinekaan yang kedua, Ziarah Istana Maimun. Metode pembelajarannya adalah Kunjungan Wisata Edukasi ke Istana Maimun.

Selanjutnya, Mahasiswa Modul Nusantara, LO, dan Dosen melakukan Fokus Grup Diskusi (FGD) tentang Istana Maimun didampingi Guide Tour. Lokasi di Kp.Aur, Kec.Medan Maimun, Medan.

Kebinekaan yang ketiga, Permainan Tradisional Sumatera Utara. Metode pembelajaran ini adalah Edu Games, mengenal karakteristik 6 jenis (Marengka, congklak, sambarlang, batu gajah, harimau Langkat) permainan tradisonal anak di Sumut.

Belajar sambil bermain yang dilakukan tiap mahasiswa Modul Nusantara dengan mempersiapkan bahan dan  peralatan yang diperlukan (bola kasti, congklak, batok kelapa, kerang, dan kain perca)

Didampingi LO dan Dosen Modul Nusantara. Selanjutnya, mahasiswa beropini dan berdiskusi makna esensial yang diperoleh dari Edu Games tradisional trsebut yang diadakan di stadion mini USU.

Kebhinekaan yang keempat, Ziarah ke Rumah Ibadah (Mesjid Raya Al Mashun, Maha Vihara Maitreya, Kuil Shri Mariamman). Metode pembelajarannya adalah menziarahi tempat beribadah di Sumatera Utara, seperti: Mesjid Raya Al Mashun, Maha Vihara Maitreya, KuilShri Mariamman) dengan mengetahui sejarah singkat, jenis bangunan, cara dan waktu beribadah pada masing-masing tempat beribadah untuk menumbuhkembangkan toleransi dan kebhinekaan tunggal ika sesama mahasiswa Modul Nusantara yang berlokasi Mesjid Raya-Jl.Mahkamah No 74C.

Kebhinekaan yang kelima adalah UMKM “Keloria”. Metode pembelajaran melakukan visitasi ditemani Dosen dan LO ke lokasi UMKM “Keloria” dengan mempelajari cara pembuatan biskuit dari daun kelor, dimulai dari pemilihan bahan, pengolahan bahan, produk dan packaging hingga marketing untuk menumbuhkembangkan jiwa ‘entrepreunership’ bagi mahasiswa Modul Nusantara. Lokasi UMKM Keloria di Jl.M.Basir Gg Keluarga No 19 Medan.

Kebhinekaan yang keenam, Simulasi Mitigasi Bencana. Metode pembelajaran adalah pemaparan materi, pelatihan dilapangan tentang teknik dasar penyelamatan korban banjir langsung di alam ditemani Instruktur, Dosen, Lo, dan mahasiswa.

Kemudian dilakukan diskusi dan tanya jawab, ditutup dengan makan bersama dan sesi foto sebagai kenangan. Lokasi kegiatan ini berda di Sumatera Explorer-Jl.Perkebunan, Durian Lingga, Sei Bingei.

Kebhinekaan yang ketujuh, Tips “Dua Jam Kopdar Berkualitas”. Metode pembelajarannya adalah mendengarkan pengalaman dari entrepreuner millenial muda membuka Cafe Kopi.

Selanjutnya dilakukan simulasi persiapan bahan, pengolahan bahan, penyajian produk minuman kopi hingga diantar dan dihidangkan ke pelanggan. Selanjutnya, mahasiswa Modul Nusantara melakukan diskusi, tanya jawab dan membuat opini tentang strategi dan kiat menjadi entrrepreuner milenial Indonesia.. Lokasi Rooster Koffie di Jl.Laksana, T.Rejo,Medan.

Modul Inspirasi 1. Tokoh Pendidikan Sumatera Utara

Membangun Kebinekaan Melalui PMN USU: Menjelajahi Kearifan Lokal Dan Mempererat Hubungan Dengan Masyarakat Sumut

Tidak hanya mengeksplorasi keberagaman budaya, program ini juga memberikan inspirasi melalui pembelajaran tentang tokoh-tokoh pendidikan inspiratif di Sumatera Utara serta refleksi tentang cita-cita dan harapan pribadi masing-masing mahasiswa.

Dengan demikian, PMN USU tidak hanya memberikan pengalaman akademis, tetapi juga membantu membentuk karakter dan memperluas wawasan mahasiswa sebagai agen perubahan yang berkomitmen pada kebhinekaan dan kemajuan bangsa.

Program Inspirasi-1 diawali dengan mengenal dan sharing bersama Tokoh Pendidikan di Sumatera Utara Prof.Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D. Metode pembelajaran ini adalah mengenal tokoh inspiratif bidang pendidikan di Sumatera Utara yang memberikan sumbangsih pemikiran kepada masyarakat Sumatera Utara.

Mengetahui ide, strategi, kendala, kiat sukses untuk memajukan pendidikan di Sumatera Utara. Melakukan Diskusi dan Tanya Jawab didampingi LO dan Dosen, yang diadakan di Cafe Lifestyle Ceffee & Eatry, Jl. Ring Rood No.13, Medan.

Kemudian Program selanjutnya adalah Refleksi. Refleksi yang pertama, Cita-Citaku. Metode pembelajaran ini memberikan materi pengantar tentang cita-cita dan harapan oleh Dosen didampingi LO. Kemudian setiap mahasiswa Modul Nusantara membuat esai/tulisan tentang cita-cita yang ingin dicapai melalui strategi, kiat dan metode yang digunakan dan dipresentasikan yang diadakan di Kolam Perpustakaan USU. Refleksi yang kedua, Sehari di Rindam I/BB.

Metode pembelajaran ini adalah mengikuti pelatihan bidang studi dasar bela negara, terdiri dari pengantar bela negara, wawasan kebangsaan, Sishanta, kepemipinan berwawasan bela negara, pembangunan karakter bangsa, Narkoba dan Terorisme yang berlokasi di Jl. Arga Sari, Setia Negara, Siantar. dan Refleksi yang ketiga,

Modul Refleksi-3.Sinergitas Ormas Perempuan di Sumatera Utara

Membangun Kebinekaan Melalui PMN USU: Menjelajahi Kearifan Lokal Dan Mempererat Hubungan Dengan Masyarakat Sumut

Metode Pembelajaran ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dengan mengetahui karakteristik organisasi keperempuanan asal Jawa (Srikandi), underbow dari Pujakesuma.

Mahasiswa dapat berinteraksi menggunakan bahasa daerah, mempelajari sifat, strategi dan kiat dalam berorganisasi dan menumbuhkembangkan sifat empati dan simpati sesama saudara di perantauan.

Acara diadakan di serayu Cafe, Jl. Serayu No. 85 Babura Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan.

Kebhinekaan yang keenam, Simulasi Mitigasi Bencana. Metode pembelajaran adalah pemaparan materi, pelatihan di lapangan tentang teknik dasar penyelamatan korban banjir langsung di alam ditemani Instruktur, Dosen, Lo, dan mahasiswa. Dalam refleksi akhir, mahasiswa didorong untuk mempertimbangkan peran dan tanggung jawab mereka dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui diskusi tentang sinergitas organisasi masyarakat dan pelatihan bela negara, mahasiswa diberi pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mencapai tujuan bersama. Program Modul Nusantara Universitas Sumatera Utara tidak hanya menjadi sebuah perjalanan belajar, tetapi juga sebuah perjalanan penghayatan nilai-nilai luhur bangsa.

Dengan menggabungkan pendekatan akademis dan pengalaman praktis, program ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada kemajuan Sumatera Utara dan Indonesia secara keseluruhan.

Menurut ketua Srikandi,  Ngatinah, S.Kom Srikandi Pujakesuma memiliki 4 prinsip dalam Paguyuban keluarga besar Pujakesuma, yaitu: 4R: Rukun-Raket-Reggeng-Rumekso, dengan banom yang jelas, kegiatan bermanfaat bagi masyarakat. “Srikandi Pujakesuma harus  “Berani…Jujur,” katanya.

Menurut Hj Ida Faridah-Ketua Alko dan Akomunitas Amanda (Antar Lintas Komunitas Masyarakat Sumatera Utara) bahwa ibu rumah tangga yang aktif adalah dengan melakukan kegiatan amal dan berbagi kepada masyarakat, travelling, dan sosial.

Selanjutnya ibu Cia Rinawati berpendapat perlunyamembina bisnis, organisasi, dan cuan yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga.

Manakala Dr. Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D sebagai moderator menyampaikan, perempuan Indonesia harus meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan agar bisa bersaing bersama lelaki dalam kehidupan di masyarakat. (cpb)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Membangun Kebinekaan Melalui PMN USU: Menjelajahi Kearifan Lokal Dan Mempererat Hubungan Dengan Masyarakat Sumut

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *