Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Sektor UMKM Pulih Kredit BRI Tumbuh 7,43 Persen

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Kondisi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit PT Bank Rakyat indonesia (BRI) Tbk., tumbuh 7,43% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun. 

Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I/2022 yang sebesar 6,65%,” keterangan Direktur Utama BRI Sunarso, Senin (25/4). 

Secara umum, lanjutnya, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy dari Rp.826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp.903,29 triliun di akhir Maret 2022. 

“Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95%,” tutur Sunarso. 

Apabila dirinci, sambungnya, penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumer tumbuh 4,56% dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96%. 

Sunarso menambahkan, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diatas rata rata industri perbankan nasional diiringi dengan manajemen risiko yang baik. Tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang tercatat sebesar 3,09% pada akhir Maret 2022. 

“Angka ini tercatat menurun apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,30%,” kata Sunarso. 

Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit terdampak covid yang saat ini terus menurun secara gradual. 

Hingga akhir kuartal I/2022 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid sebesar Rp144,27 triliun, atau telah turun sebesar Rp103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun. 

BRI juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kedepan dengan NPL Coverage sebesar 276,0%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 sebesar 231,17%. 

“Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian kedepan, karena adanya perang Rusia dengan Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” urainya. 

Sepanjang tiga bulan pertama 2022 BRI berhasil mencatatkan laba Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara yoy., dengan pertumbuhan aset, pada akhir Maret 2022 tercatat asset BRI Group sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp1.650,28 triliun. 

“Pencapaian laba BRI ini tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku UMKM yang merupakan core business BRI,” terang Sunarso. 

BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir Kuartal I 2022, DPK BRI Group tercatat tumbuh 7,39%. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat sebesar 15,99%. 

Apabila dirinci, Giro tercatat tumbuh 30,86% dan Tabungan tumbuh 10,17%. Secara umum, saat ini proporsi CASA BRI tercatat 63,63%, meningkat dibandingkan dengan CASA pada Kuartal I tahun lalu yakni sebesar 58,91%. (J03) 

Sektor UMKM Pulih Kredit BRI Tumbuh 7,43 Persen
Direktur Utama BRI Sunarso
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *