Sektor Properti Dan Otomotif Miliki Efek Domino

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, sektor properti dan otomotif memiliki efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pertimbangan tersebut yang membuat pemerintah melanjutkan pemberian insentif pajak untuk kedua sektor. 

“Pemerintah melanjutkan insentif atau keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk otomotif dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk properti pada tahun ini karena dua sektor ini punya daya ungkit atau efek yang besar terhadap perekonomian nasional ,” katanya dalam Indonesia Economic Outlook (IEO) 2022, Selasa (25/1). 

Di sektor properti misalnya, lanjutnya, ada banyak sektor pendukung yang sifatnya lokal. Misalnya membuka lapangan kerja untuk tukang bangunan, pembelian semen atau bahan bangunan seperti cat, industri perbankan dan sebagainya 

Begitu juga dengan penjualan kendaraan. Selama pandemi, bisnis di sektor ini pun lesu. Masyarakat banyak yang menahan diri untuk tidak membeli kendaraan. Padahal banyak pihak yang bekerja di sektor ini.

“Selama pandemi ini kan lumpuh, makanya sekarang kita dorong mereka jualan lagi dan kita beri insentif pajaknya,” ujar Suahasil. 

Suahasil mengatakan pemerintah akan terus memantau proses pemulihan di berbagai sektor. Bila diperlukan insentif diperluas untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Meskipun pemerintah tetap membutuhkan pajak sebagai penerimaan negara. 

“Sekarang kira sedang merancang berbagai strategi untuk dukungan pemasukan dari pajak. Sehingga dapat menghasilkan pendapatan negara yang lebih banyak dengan tanpa mengganggu proses pemulihan ekonomi di masyarakat,” tuturnya.  

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi 2022 akan berada di kisaran 5,2 persen. Menurutnya, penanganan covis dan pemulihan ekonomi akan menjadi juru kunci untuk mencapai target tersebut. 

“Pertumbuhan ekonomi di Tahun 2022 ditargetkan dapat tumbuh hingga 5,2 persen dan penanganan covid dan pemulihan ekonomi akan menentukan pencapaian target tersebut,” kata Airlangga. 

Dia menjelaskan, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan efektivitas dalam penanganan covid-19 melalui strategi hulu-hilir. Di mana kasus aktif di Indonesia terus dijaga dengan tingkat kesembuhan 96,4 persen. 

Oleh karena itu, sambungnya, kerja sama para stakeholder sangat diperlukan dan ini menjadi kunci bagi pemulihan dan mendorong pembangunan ke depan. Peran  pengusaha menjadi sangat strategis dalam upaya mewujudkan pola kerja yang sehat dengan menjadi protokol kesehatan dunia industri. 

Untuk itu Airlangga meminta agar masyarakat tetap harus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kenaikan kasus omicron secara global telah melanda berbagai negara di dunia. Pengendalian pandemi efektif terbukti menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi. 

“Pandemi yang terkendali mendorong confidence atau keyakinan dan mobilitas penduduk yang kemudian membuat ekonomi tetap tumbuh di kuartal ketiga (2021) sebesar 3,51 persen dan kuartal keempat (2021) diproyeksikan tumbuh antara 4,5 persen sampai 5 persen,” terangnya. (J03) 

  • Bagikan