Realisasi Investasi Kuartal Pertama Di Indonesia Sebesar Rp 282,4 T

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Menteri Investasi (Meninvest) Bahlil Lahadalia melaporkan, realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I/2022 tercatat sebesar Rp282,4 triliun. 

“Capaian tersebut tumbuh 28,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 16,9 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq),” katanya secara virtual di Jakarta, Rabu (27/4). 

Realisasi investasi pada tiga bulan terakhir tersebut lebih tinggi dari capaian kuartal sebelumnya yaitu Rp241,6 triliun. 

Dia mengungkapkan bahwa  pencapaian ini membuktikan bahwa kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin kuat.

Menurutnya, dari data BKPM, investasi luar Jawa tercatat Rp148,7 triliun atau tumbuh 30 persen (yoy) dan Jawa Rp133,7 triliun atau 26,9 persen. 

“Hal ini memperlihatkan posisi investasi di luar Jawa dan Jawa semakin seimbang sejak kuartal III/2021,” imbuhnya. 

Dari sisi sektor, investasi yang dominan kuartal I/2022 adalah industri logam dasar, barang logam sebesar Rp39,7 triliun atau tumbuh 14 persen (yoy). 

Kedua, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp39,5 triliun atau tumbuh 14 persen. 

Bahlil menyampaikan, realisasi investasi senilai total Rp282,4 triliun didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp147,2 triliun atau porsinya 52,1 persen. Angka tersebut, tumbuh 20,5 persen qtq dan 31,8 persen yoy. 

Sementara realisasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp135,2 triliun atau porsinya 47,9 persen. Angka tersebut, tumbuh 13,3 persen qtq dan 25,1 persen yoy. 

“Ini luar negeri (PMA) sudah mulai nyaman, sudah mulai yakin terhadap stabilitas regulasi negara dalam mendorong investasi masuk ke Indonesia. Buktinya apa? Dibandingkan dengan kuartal IV/2021, itu tumbuhnya 31 persen,” ujar Bahlil 

Berdasarkan lokasi investasi gabungan PMA dan PMDN realisasi investasi di triwulan I/2022 tersebar di DKI Jakarta sebesar Rp40,4 triliun. 

Menyusul Jawa Barat Rp39,5 triliun, Riau Rp23,7 triliun, Jawa Timur Rp23,6 triliun dan Sulawesi Tengah sebesar Rp20,0 triliun. 

Khusus untuk PMA saja, realisasi investasi pada kuartal pertama tahun ini tersebar di Sulawesi Tengah sebesar Rp18,9 triliun, Jawa Barat Rp18,3 triliun, DKI Jakarta Rp17,4 triliun, Riau Rp14,6 triliun dan Maluku Utara Rp10,8 triliun. 

Kemudian, untuk lima negara asal PMA terbesar yaitu Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Jepang dan AS. 

“PMA kita di 2020 kuartal II turun, tapi naik terus. Mulai dari kuartal III/2021 mulai tancap gas sampai dengan sekarang. PMDN kita juga naik,” tutur Meninvest. 

Sebenarnya, sambungnya,  persentasenya menurun tetapi volume angkanya naik. Ini menunjukkan bahwa investasi di dalam negeri dan luar negeri itu berimbang. (J03) 

  • Bagikan