MEDAN (Waspada): Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Medan (Polbangtan Medan) berkolaborasi dengan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah untuk meningkatkan peran penyuluhan dalam pengembangan tanaman kopi di Aceh Tengah. Peningkatan kapasitas Penyuluh ini dilaksanakan melalui kuliah umum di Polbangtan Medan, Sumatera Utara (22/3/2025).
Kuliah umum dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga dan jajarannya, Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap, Dosen dan Mahasiswa Polbangtan Medan serta praktisi di bidang perkebunan kopi.
Program ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang menegaskan pentingnya regenerasi petani dan modernisasi sektor pertanian.
“Untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan daya saing produk pertanian, kita harus menyiapkan generasi muda yang kompeten di bidang ini. Polbangtan dan PEPI hadir sebagai solusi bagi anak-anak muda yang ingin berkontribusi dalam pertanian modern,” ujar Mentan Amran.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menegaskan, sebagai bagian dari implementasi program swasembada pangan, Polbangtan, PEPI dan SMKPP memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta sarana produksi pertanian lainnya.
Selain itu, pemerintah juga mendukung penyediaan pupuk dan peningkatan kualitas SDM pertanian dengan konsep pertanian modern melalui Brigade Pangan.
“Adik-adik Polbangtan harus memahami konsep swasembada pangan dan perannya dalam mendukung pencapaian target ini,” kata Arsanti.
Menurutnya penting pendidikan vokasi sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian.
“Sehingga harus sudah disiapkan mulai dari sekarang bagaimana Polbangtan, PEPI, dan SMKPP mencetak alumninya menjadi job seeker dan job creator. Jadi ada yang menjadi penyuluh, petani milenial apapun komoditasnya,” ujarnya.
Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si mengatakan bahwa kuliah umum ini diadakan sebagai bagian dari upaya strategis untuk mengembangkan potensi kopi daerah sebagai komoditas unggulan yang dapat bersaing di kancah global.
Bupati Haili Yoga juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk menciptakan pusat pengetahuan kopi dunia di Aceh Tengah dan berharap inisiatif ini mampu meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing kopi daerah di pasar internasional. Penyuluh dianggap sebagai ujung tombak dalam memberikan bimbingan teknis, informasi pasar, dan inovasi pertanian kepada petani kopi di Aceh Tengah.
“Bahwa para penyuluh harus senantiasa meningkatkan kapasitas dan kompetensinya melalui pelatihan dan pendampingan intensif. Hal ini diharapkan dapat menjembatani pengetahuan modern dan kearifan lokal, sehingga petani dapat menerapkan teknik budidaya kopi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ucapnya.
“Selain itu, kami mendorong generasi muda untuk berperan dalam membangun daerah melalui potensi kopi yang kita miliki, sebagai penyuluh peningkatan kualitas SDM akan berpengaruh pada pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan petani,” sambungnya.
Lebih lanjut, Bupati Haili Yoga menyampaikan tantangan yang harus dihadapi, seperti masalah kurangnya kompetensi SDM yang dimiliki, produktivitas, akses teknologi, dan pemasaran global. Namun, Haili Yoga optimis bahwa dengan peran aktif penyuluh dan kerjasama lintas sektoral, tantangan tersebut dapat diatasi demi mewujudkan Aceh Tengah sebagai pusat pengetahuan kopi dunia.
Pemerintah Aceh Tengah bertekad untuk memajukan sektor kopi melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi, Upaya ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan Aceh Tengah sebagai sentra pengetahuan kopi dunia yang berdaya saing tinggi, serta sebagai inspirasi bagi pengembangan sektor pertanian lainnya.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap menyambut baik kolaborasi antara pemerintah Aceh Tengah dengan Kementerian Pertanian dan menegaskan komitmen institusinya dalam mencetak penyuluh yang kompeten di bidang perkebunan.
“Kami terus memperkuat kurikulum serta menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan mahasiswa siap terjun ke dunia kerja dan berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan,” kata Nurliana.
“Ini merupakan komitmen keseriusan bersama untuk meningkatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia terutama Aceh Tengah,” tambahnya.
Sebagai wujud komitmen bersama, dalam acara tersebut juga ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Polbangtan Medan dan Pemerintah Aceh Tengah. MoU ini menjadi landasan strategis untuk mewujudkan peningkatan kualitas SDM bagi generasi muda Aceh Tengah, serta pengembangan riset dan inovasi di sektor kopi.
MoU kerjasama akan memberdayakan lulusan serta memfasilitasi alumni Polbangtan Medan hasil kerjasama diberbagai subsektor pertanian di Aceh Tengah. (m31)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.