Perbaikan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut Namun Inflasi Tinggi

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perbaikan ekonomi Indonesia terus berlanjut seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah peningkatan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. 

Namun peningkatan berbaikan ekonomi  tersebut berdampak pada tingginya Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,95% (mont to mont/mtm), setelah pada bulan sebelumnya tercatat inflasi 0,66% (mtm). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan inflasi ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok, yaitu volatile food, administered prices, dan inti. 

Secara tahunan, inflasi IHK April 2022 tercatat 3,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,64% (yoy). 

“Ke depan, Bank Indonesia (BI) tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (10/5). 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2022 yang tetap kuat di level 5,01% (yoy), tidak jauh berbeda dengan capaian triwulan sebelumnya 5,02% (yoy). Kinerja positif ini  didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan tetap terjaganya kinerja ekspor. 

“Perbaikan ekonomi domestik diprakirakan akan terus berlanjut hingga mencapai 4,5-5,3% untuk keseluruhan tahun 2022, didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi yang semakin luas, serta stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya,” ujarnya. 

Dari sisi pengeluaran, pemulihan ekonomi pada triwulan I 2022 terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,34% (yoy), jauh lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,55% (yoy). 

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang lebih longgar pada triwulan I-2022 dan berlanjutnya akselerasi vaksinasi. Investasi tumbuh sebesar 4,09% (yoy), terutama ditopang oleh investasi nonbangunan, di tengah pertumbuhan investasi bangunan yang tetap terjaga. 

Sementara itu, konsumsi Pemerintah terkontraksi 7,74% (yoy) sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya belanja barang dan bantuan sosial khususnya untuk penanganan Covid-19 dan mitigasi dampaknya terhadap masyarakat. 

Kinerja Ekspor 

Kinerja ekspor tercatat tetap baik, tumbuh 16,22% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat di tengah masih terbatasnya dampak ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. 

“Adapun impor pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 15,03% (yoy) sejalan kinerja ekspor yang tetap baik dan permintaan domestik yang meningkat,” jelas Erwin. 

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada triwulan I 2022 menunjukkan pertumbuhan positif. Perbaikan kinerja LU terutama didorong oleh beberapa LU, seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang terjadi di seluruh wilayah. 

“Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang positif terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan,” urai Erwin.  (J03) 

  • Bagikan