Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Pemerintah Optimis Target Inflasi Pangan Di Bawah 5 Persen Tercapai

JAKARTA (Waspada): Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menjaga inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan juga inflasi pangan.

“Inflasi diperkirakan akan naik di bulan September, dan berbagai pengalaman dalam kenaikan BBM, inflasi akan cenderung turun dalam 3-4 bulan ke depan, dan tentunya dengan berbagai program dan pemberian subsidi bantuan untuk sektor transportasi, dengan dana belanja tidak terduga (BTT) dan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) pemerintah optimis inflasi pangan dapat ditekan di bawah 5 persen,“ kata Menko Airlangga Hartarto dalam relis yang diterima di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pemerintah Optimis Target Inflasi Pangan Di Bawah 5 Persen Tercapai

IKLAN

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah terus melakukan ekstra effort untuk menekan inflasi pangan di kisaran 3-5 persen.

“Kita akan terus menekan inflasi volatile food agar dapat mencapai komitmen awal pada HLM TPIP (High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) Maret lalu yang sebesar targetnya adalah 3-5 persen. Jika dilihat secara regional dari 90 kota IHK, ada 66 kota IHK yang realisasi inflasinya diatas nasional. Dan kerjasama antar daerah guna menekan inflasi akan terus didorong semakin efektif akan menjaga stabilitas harga di masyarakat,“ tegas Menko Airlangga.

Sementara Pakar pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB University) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan upaya pemerintah untuk menekan angka inflasi pangan di bawah 5 persen masih masuk akal dan bisa dilakukan.

“Saya kira iyalah,” katanya saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, kenaikan harga beras inflasi memang akan menjadi faktor utama kenaikan inflasi. Namun seiring kenaikan harga beras, harga komoditas pangan lain justru cenderung menunjukkan tren penurunan.

“Karena memang sekarang ini yang nanti akan sangat berperan dalam inflasi sudah tentu harga beras. Ini akan meningkat, tapi harga-harga pangan yang lainnya sudah ada tren mengalami penurunan. Jadi saya kira kenaikan harga beras akan diikuti tren penurunan beberapa harga yang lain,” ujarnya.

Menurut Dwi Andreas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memang menjadi faktor penting yang mengerek inflasi. Namun di sektor pertanian, kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa saat lalu tidak berdampak signifikan.

“Katakanlah untuk dunia pertanian, BBM ini digunakan untuk apa saja dan itu berapa kira-kira kontribusinya? Sehingga kalau dihitung sedetail itu, mungkin kontribusinya tidak begitu besar juga,” pungkasnya. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE