Mei 2022, Penyaluran Kredit Sektor Properti Turun

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Penyaluran kredit sektor properti pada Mei 2022 turun menjadi  5,9 persen (year on year/yoy) atau darivsemulai 6,1 persen pada bulan sebelumnya, terutama pada segmen Kredit Pemilikan Rumah/Jredit Pemilikan Apatermen KPR/KPA. 

Laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) memperlihatkan bahwa total kredit sektor properti pada Mei 2022 sebesar Rp1.141,2 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan April 2022 yang sebesar Rp1.135,4 triliun. 

“Kendati demikian, dari sisi pertumbuhan (yoy) pada Mei 2022 lebih rendah dibandingkan dengan April, terutama pada kredit Kredit KPR/KPA;” ujar Kepala Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (28/6). 

KPR/KA melambat dari 10,5 persen (yoy) menjadi sebesar 9,8 persen (yoy) pada Mei 2022, terutama untuk pembiayaan perumahan tipe 22 s.d. 70 di Jawa Barat dan Banten. Sementara itu, kredit real estate tumbuh stabil sebesar 4,3 persen (yoy) pada bulan laporan.

Di sisi lain, kredit konstruksi tumbuh 0,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,5 persen (yoy), seiring peningkatan penyaluran kredit pada Bangunan Jalan Tol. 

Tumbuh 

Sementara itu secara total, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Mei 2022 tetap tumbuh positif meski tidak setinggi bulan sebelumnya. 

Penyaluran kredit pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp5.999,0 triliun, atau tumbuh 8,7 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 8,9 persen (yoy). 

Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi. Kredit kepada korporasi melambat dari 10,3% pada April 2022 menjadi 9,8 persen (yoy) pada bulan laporan

Untuk kredit kepada perorangan tumbuh 9,1 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan sebesar 8,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.  

Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit pada Mei 2022 terjadi pada Kredit Modal Kerja dan Konsumsi.  

Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,0 persen (yoy) pada Mei 2022, melambat dari bulan sebelumnya 11,5 persen (yoy). Perlambatan KMK terjadi pada sektor Pertanian, Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan.  

KMK sektor Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada bulan Mei 2022 tumbuh sebesar 20,8 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 21 persen (yoy) 

“Apa yang terjadi itu seiring perlambatan kredit pada subsektor pembibitan dan budidaya sapi potong di Jawa Barat dan Jawa Timur,” terang Erwin. (J03) 

  • Bagikan