LPS Lihat Tren Penurunan Suku Bunga Pasar Rupiah Sebesar 5 Persen

  • Bagikan
LPS Lihat Tren Penurunan Suku Bunga Pasar Rupiah Sebesar 5 Persen
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa/ist

JAKARTA (Waspada): Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melihat adanya tren penurunan suku bunga pasar rupiah sebesar 5 basis poin (bps), dan diperkirakan berlanjut menyusul pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) ke level 5,75% pekan lalu.

“Tapi pada periode bersamaan, suku bunga simpanan valas mengalami naik 2 bps ke level 2,06%, dibandingkan dengan periode tingkat bunga penjaminan pada September 2024,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis (23/1/2025)

Menurutnya, kondisi likuiditas valas dan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang cenderung dovish akan mempengaruhi arah suku bunga simpanan valas ke depan.

Di kesempatan tersebut, LPS memutuskan tingkat bunga penjaminan periode awal tahun ini ditetapkan sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum dan sebesar 2,25% untuk simpanan valuta asing (valas). Sedangkan 6,75% berlaku untuk simpanan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

“Mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum, sebesar 2,25% untuk simpanan valas, serta sebesar 6,75% untuk simpanan rupiah di BPR,” ujar Purbaya.

Dia menjelaskan bahwa tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku untuk periode 1 Februari sampai dengan 31 Mei 2025.

Menurutnya, keputusan kali ini dipertimbangkan berdasarkan respons penurunan suku bunga simpanan yang dinilai masih terbatas, hingga tingkat cakupan penjaminan yang masih memadai.

“Usai penetapan tingkat bunga penjaminan pada periode September 2024, LPS secara berkelanjutan memantau tren perkembangan suku bunga perbankan. Tujuannya memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas suku bunga,” jelas Purbaya.

Menyinggung tren pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini, dia perkirakan akan tumbuh antara 6 – 7 persen. Diharapkan pertumbuhan DPK itu terjadi pada kelas menengah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. (J03),


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *