MEDAN (Waspada): Kegiatan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara pada 16-19 Maret 2023 dinilai sebagai moment tepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono dalam sambutannya pada pembukaan pameran Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2023 yang digelar BI di Atrium Plaza Medan Fair, Jumat (17/3).
Pembukaan acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi, Anggota DPR RI, Sihar Sitorus, Gus Irawan Pasaribu, serta memberikan sambutan pembuka secara online Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, serta dihadiri Forkopimda Sumut, Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, dan lainnya.
Doni Primanto Joewono menyebutkan, tema yang diangkat pada KKSU kali ini merupakan tema bagus karena menjadikannya momentum tepat untuk mempromosikan produk unggulan dari UMKM Sumut, khususnya kopi.
“Terlebih, kopi asal Sumut sudah sangat dikenal terutama di luar negeri,” katanya di Medan Jumat (17/3).
“Ini saat yang tepat mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti kopi dan kain tenun. Harapannya seperti kopi dan tenun bisa dibawa ke kancah internasional, contohnya tenun bisa dibawa ke Paris Fashion Week. Tapi memang, kuncinya adalah pendampingan end to end,” tegas Doni.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi mengatakan kegiatan tersebut digelar dengan tujuan meningkatkan akses pasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), memberi kesempatan bagi UMKM mempromosikan produk, mendorong digitalisasi serta memperluas jalinan relasi dengan pihak lain.
KKSU tahun ini bertema ‘Ragam Kreasi Budaya dan Pesona Kopi Sumatera Utara’. Tema itu dipilih sebagai upaya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Sumut terutama pada sektor kopi.
Di tengah perkembangan ekonomi digital, banyak perusahaan marketplace dan startup membantu UMKM memanfaatkan platform e-commerce, teknologi finansial dan pembayaran digital, termasuk di dalamnya BI menginisiasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah diimplementasikan di berbagai sektor.
“Berbagai hal tersebut membuka peluang bagi UMKM di Sumut untuk dapat berperan besar di pasar domestik maupun menembus pasar global,” jelasnya.
Dia menuturkan, tahun ini UMKM yang berpartisipasi pada KKSU meningkat, yang tentunya melewati proses kurasi.
Ada sekitar 350 lebih UMKM (online dan offline) yang berhasil lolos kurasi, dimana naik jumlahnya dibanding tahun lalu yakni 230 UMKM.
Menurut Doddy, minat perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada UMKM pun meningkat.
Di kegiatan ini saja, ada sebanyak Rp30 miliar komitmen pembiayaan yang disalurkan oleh enam bank yang ikut dalam gelaran ini.
“Kita harap tahun ini capaian penjualan di KKSU ini bisa lebih besar dari tahun lalu (Rp5,24 miliar), setidaknya bisa naik 50 persen,” ujarnya.
Sementara, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengapresiasi kegiatan tersebut. Pemprov Sumut, siap mendukung dan melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM terutama pelaku UMKM di sektor kopi agar terus meningkatkan kualitas produknya sehingga makin banyak UMKM yang bisa Go Ekspor.
“Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian BI dalam mendukung pelaku UMKM di Sumut untuk terus berkembang,” ujarnya. (m31)