JAKARTA (Waspada): Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa data penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM] baru mencapai 21 persen, jauh dari penyaluran kredit UMKM di negara-negara lain.
Pada hal, lanjut Jokowi, sektor UMKM telah memberikan sumbangsih perekonomian nasional 61 persen pada produk domestik bruto [PDB]. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak-pihak berkepentingan untuk menjaga dan mendorong peran UMKM lebih maju lagi.
“Kalo bicara pembiayaan, selalu saya mendorong pembiayaan untuk UMKM harus di permudah. Karena kalo kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen,” ungkap Jokowi saat membuka secara resmi perhelatan UMKM Expo(rt) Brilianpreneur di JCC, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia menyebut, penyaluran kredit di China dan Jepang bahkan telah mencapai 65 persen dan di India sebesar 50 persen. Jokowi pun meminta Menteri BUMN, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua OJK untuk memperbaiki regulasi agar memudahkan para pelaku UMKM mengakses pembiayaan.
“Saya kira Pak Menteri BUMN mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki karena tidak semua UMKM kita itu memiliki aset agunan, memiliki kolateral sehingga prospek itu juga harus dilihat. Jangan hanya melihat agunannya mana, dilihat juga dong prospeknya. Enggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit,” jelasnya.
Jokowi juga mengingatkan agar para pelaku UMKM jeli untuk terus memperhatikan permintaan dan tren pasar. Sehingga diharapkan produk-produk UMKM dapat memenuhi selera pasar.
“Saya juga tak bosan mengingatkan mulai produk UMKM harus selalu melihat permintaan pasar dilihat demand nya, melihat juga tren pasar, melihat selera pasar itu seperti, apa urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki setiap tahun harus selalu diperbaiki agar produk-produk kita tetap //up to date// dan mampu memenuhi selera pasar yang ada,” jelas Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada para pelaku UMKM yang telah menjadi penopang ekonomi nasional. Menurutnya, produk domestik bruto (PDB) ekonomi Indonesia sebanyak 61 persennya didukung oleh UMKM.
“Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM. Ini yang penting untuk menjadi perhatian semua pihak memajukan UMKM kita,” tegas Jokowi. (J03)
