Harga Pala dan Nilam Turun, Pinang Bertahan

  • Bagikan
Harga Pala dan Nilam Turun, Pinang Bertahan
Ilutrasi. Pinang, Nilam dan buah Pala.

TAPAKTUAN (Waspada) : Harga komoditi unggulan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh adalah Pala dan Nilam selain produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), namun harga komoditas hasil tani itu anjlok perlahan-lahan sejak bulan November 2024 lalu dan terus berlanjut hingga awal tahun 2025.

Pedagang hasil tani di Kecamatan Sawang, Aceh Selatan Muhibuddin mengatakan, saat ini harga minyak Pala berangsur-angsur turun menjadi Rp 720.000 per kilogram di tingkat pedagang pengumpul. Sedangkan minyak Nilam dibandrol Rp 1.650.000 per kilogram.

Harga kedua komoditas ini, tutur Muhibuddin, jauh lebih merosot dibandingkan pada bulan September dan Oktober 2024 lalu. Tiga bulan lalu harga pasaran Minyak Pala bertengger dikisaran Rp 1 juta per kilogram sedangkan Minyak Nilam berada pada puncak harga tertinggi yaitu senilai Rp 2,3 sampai Rp 2,5 juta per kilogram.

“Fluktuasi harga Pala dan Nilam ini sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat. Biasanya harga minyak pala dan nilam terjadi penurunan pada akhir tahun,” ujarnya kepada Waspada di Tapaktuan, Rabu (29/1).

Akibat penurunan harga minyak Pala, secara otomatis terjadi perubahan atau penurunan harga pada biji Pala mentah. “Sekarang ini pedagang pengumpul membeli pala mentah dari petani dengan harga Rp 20.000-Rp 21.000 per kilogram atau seharga Rp 25.000 per bambu,” ungkapnya.

Selain Pala mentah, pedagang pengumpul juga membeli biji pala dan fuli (bunga) kering dari para agen. Harga tampungan pala kering bervariasi sesuai kondisi dan kualitasnya yaitu berkisar antara Rp 55.000 sampai Rp 60.000 per kilogram. Untuk fuli kering bersih Rp 185.000 per kilogram.

“Anehnya, harga fuli pala merah kering justru sejajar dengan fuli bersih, sama-sama dikisaran Rp 185.000 per kilogram. Sebelum-sebelumnya, harga fuli merah kering lebih murah dari fuli bersih,” ucapnya.

Namun menariknya, khusus komoditas hasil tani pinang kering harganya tergolong bertahan selama dua bulan terakhir. Harga pinang kering ketok (bulat) ditampung Rp 11.000 per kilogram, sedangkan pinang belah kering berkutat Rp 9.000 per kilogram.

“Harga pinang ini jauh lebih meningkat dibandingkan pada bulan Juli sampai Oktober 2024 lalu diposisi melemah Rp 7.000 per kilogram. Mudah-mudahan harga pinang terus mengalami kenaikan atau setidaknya bertahan seperti harga sekarang,” ujarnya. (chm)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Harga Pala dan Nilam Turun, Pinang Bertahan

Harga Pala dan Nilam Turun, Pinang Bertahan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *