Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Agustus 2023, Tiga Kota IHK Di Sumut Alami Deflasi

Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin

MEDAN (Waspada): Tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Di Sumatera Utara pada Agustus 2023 (month-to-month/mtm) mengalami deflasi dan dua kota lainnya mengalami inflasi. Sehingga gabungan dari lima kota IHK di Sumut tersebut mengalami deflasi 0,07% mtm.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, ketiga kota yang mengalami deflasi pada Agustus 2023 mtm yaitu, Padangsidimpuan 0,13%, Pematangsiantar 0,11%, dan Medan 0,06%. Sedangkan Kota Sibolga dan Gunung Sitoli sama-sama mengalami inflasi sebesar 0,13%.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Agustus 2023, Tiga Kota IHK Di Sumut Alami Deflasi

IKLAN

Sedangkan secara year on year (yoy), Agustus 2023 terjadi inflasi gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) sebesar 2,78 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,80.
Dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Pematangsiantar sebesar 3,88 persen dengan IHK sebesar 115,97 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,09 persen dengan IHK sebesar 116,43.

Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menyebutkan, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi mtm, yaitu daging ayam ras sebesar 0,13 persen; ikan dencis sebesar 0,09 persen; bawang merah sebesar 0,06 persen; ikan tongkol/ambu-ambu sebesar 0,05 persen; pir sebesar 0,03 persen; bawang putih dan anggur masing-masing sebesar 0,02 persen.

“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm, yaitu cabai merah sebesar 0,20 persen; beras sebesar 0,09 persen; tomat sebesar 0,08 persen; cabai rawit sebesar 0,04 persen; serta cabai hijau, jeruk nipis/limau, dan kangkung masing-masing sebesar 0,01 persen,” ujarnya, kemarin.

Sementara itu, Nurul Hasanudin menyebutkan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,87 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,97 persen.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,70 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,18 persen; kelompok transportasi sebesar 11,95 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,47 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,10 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,65 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Agustus 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, bawang putih, telur ayam ras, dan sewa rumah. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain cabai merah, bawang merah, ikan dencis, angkutan udara, cabai hijau, daging babi, dan sabun cair/cuci piring,” jelasnya. (m31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE