Kepada Yth.
PJ Bupati Aceh Tengah,
Ir. Mirzuan, MT
Di
Takengon
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami adalah warga Aceh Tengah yang baik dan berharap negeri kami juga diurus dengan baik. Asa ini kami sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam, sekali lagi jangan dijadikan negeri kami hanya sebagai tempat singgah untuk menikmati jabatan dan kekayaan tanpa niat menatanya.
Surat terbuka ini kami sampaikan dengan tidak ada niat sedikitpun rasa kebencian. Hanya sedikit dorongan sepirit agar Bapak gerak cepat untuk memperbaiki negeri ini supaya tidak dianggap makan gaji buta dan ongkang-ongkang kaki saja melihat carut marutnya melihat permasalahan yang ada.
Beberapa hal krusial yang perlu kami sampaikan agar menjadi pekerjaan rumah bagi Bapak dan tentu saja ini sudah menjadi rahasia umum. Tapi tidak ada salahnya kami sampaikan kembali untuk kebaikan Bapak dan kemaslahatan ummat di dataran tinggi ini.
1. Beberapa hari yang lalu masyarakat Aceh Tengah digegerkan dengan penanaman batang pisang di beberapa ruas jalan berlubang di seputaran kota Takengon. Asumsi kita, aksi itu mungkin saja dilatarbelakangi oleh masyarakat Aceh Tengah yang gagal memperoleh lahan perkebunan seluas dua hektar per kepala keluarga. Mereka membayangkan dengan menanam pisang seolah telah punya lahan. Ternyata bukan sekedar berharap punya lahan, tetapi juga ingin dilibatkan dan berperan dalam pemerintahan. Hal tersebut tertulis di kertas karton yang mereka bawa “Solusi untuk devisit Aceh Tengah.”Apalagi temuan BPK untuk konsumsi di perkantoran Aceh tengah saja mencapai lebih dari Rp. 10 miliar. Mereka menyindir, “Untuk menghemat uang negara, konsumsi pejabat bisa dibiayai dari menanam pisang.”
2. Pohon-pohon dan rerumputan di jalan lingkar Danau Lut Tawar tumbuh subur. Batang, dahan dan ranting serta daunnya sangat rimbun. Barangkali sebagian bisa ditebang untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Tengah dengan tujuan mengurangi defisit anggaran saat ini. Artinya banyak jalan untuk menambah PAD. sekarang masalahnya hanya soal mau atau tidak saja. Rumput pun bisa dimanfaatkan untuk dijual kepada peternak sapi, kerbau dan kuda.
3. Soal sampah di Aceh Tengah sudah sangat akut. Ketidakpedulian Pemda juga menular kepada masyarakat luas yang tega membuang sampah bukan pada tempatnya. Lebih parah lagi sampah-sampah dilempar ke Danau Lut Tawar. Kalau Pemda mau sebenarnya sampah pun bisa dijadikan uang. Lagi dan lagi sampah bisa juga sebagai PAD. Kalau sudah bersih kita tidak sungkan lagi menghimbau wisatawan lokal ataupun asing agar datang melihat Danau Lut Tawar menikmati keindahan alam serta pemandangannya. Mereka pun melihat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya akan segan membuang sampah sembarangan.
4. Aceh Tengah sangat luas terdiri dari 14 Kecamatan. Mesin-mesin ATM hanya di kota Takengon. Sedangkan banyak di kota Kecamatan yang masih belum ada ATM. Tentu saja dengsn kekuasaan yang Bapak miliki bisa memerintahkan kepada Direktur Bank Aceh untuk memasang mesin ATM setidaknya di tingkat seluruh ibukota dikecamatan. Utamanya Kecamatan Linge dan Bintang.Kute Panang.
Demikian surat terbuka ini kami sampaikan kepada Bapak PJ Bupati Aceh Tengah untuk segera merespons isi surat ini. Semua permohonan itu adalah aspirasi masyarakat yang tidak punya akses langsung kepada Bapak dan disampaikan kepada kami.
Di akhir surat ini kami tegaskan, kamipun tidak akan pernah diam dengan kenyataan penyimpangan penyalahgunaan uang negara dan setelah bulan Ramadhan ini kami mulai bergerak setelah setahun kami membiarkan tanpa perubahan di negeri kami.
Terima kasih
Takengon, 4 April 2024
dto
(Sadikin Arisko Putra Nosar)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.