Pemerintah Indonesia memberikan kepedulian terhadap peningkatan kualitas sastra melalui program Penguatan Komunitas Sastra. Program ini ditangani oleh Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud.
Sanggar Maduma merupakan salah satu komunitas yang bergelut di bidang literasi, sastra dan sastra lisan, serta kebudayaan tradisi di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Di komunitas ini, kearifan lokal dan sastra lisan sering dianggkat menjadi pertunjukan.
Sitor Situmorang adalah salah satu tokoh besar dalam bidang kesusastraan. Sebagai sastrawan pergerakan ia pernah mengalami pergolakan hidup. Ia juga pernah dipenjarakan. Berbagai karyanya dihargai di dunia internasional dan dia akhirnya menetap di Belanda.
Mengingat besarnya jasa Sitor Situmorang, Sanggar Maduma mengadakan berbagai lomba, seperti cipta puisi untuk tingkat SMP di Sumatera Utara. Selain itu, diadakan juga lomba baca dan musikalisasi puisi untuk tingkat SMA/SMK yang ada di Sumatera Utara.
Tema untuk lomba cipta puisi adalah Dari Danau Toba untuk Dunia. Tema ini bisa dikembangkan melalui berbagai aspek, seperti keindahan alam Danau Toba, budaya, tradisi, kuliner, tenun, dan berbagai kearifan lokal di Danau Toba.
Sementara itu, pada musikalisasi puisi, ada 1 puisi wajib dan 4 puisi pilihan. Kesemuanya karya Sitor Situmorang. Puisi wajib berjudul Tatahan Pesan Bunda. Sementara itu, puisi pilihan ada empat: (1) Harian Boho, (2) Danau Toba, (3) Topografi Danau Toba, dan (4) Pusuk Buhit. Peserta direkam dan divideokan. Pengambilan video bisa menggunakan kamera atau ponsel.
Pengambilan video diserahkan kepada setiap peserta, di dalam atau luar gedung. Lomba musikalisasi ini bersifat tim. Ada pun setiap tim beranggotakan minimal 3 orang dan maksimal 6 orang. Untuk hasil suara yang jernih, tim diperbolehkan ke studio rekaman.
Sebagai referensi musikalisasi puisi, silakan klik https://youtu.be/QkAIISovB0o. Untuk menambah kesan teatrikal, setiap tim diharapkan bisa bergerak ritmis teatrikal atau menari sesuai komposisi musik dan emosi puisi.
Video diunggah ke google drive peserta. Namun, pastikan link tersebut bisa diakses tim juri dan panitia. Setelah itu, kirimkan link drive video tersebut ke sanggarmaduma@gmail.com paling lama pada 25 September 2024.
Pengiriman hasil rekaman video dimulai dari 18 Agustus sampai 25 September 2024. Penjurian dimulai 23 September 2024 sampai 30 September 2024. Ada pun pengumuman finalis dipublikasikan pada tentang 30 September 2024 sampai dengan 3 Oktober 2024.
Diharapkan, pemenang dan pendamping wajib hadir pada puncak acara. Sebanyak 6 pemenang dan masing-masing guru pendamping akan diundang hadir pada puncak acara, yaitu Seminar dan Bedah Buku. Sebagai apresiasi, panitia akan menanggung transportasi dan konsumsi peserta dan pendamping.
Panitia juga akan memberikan uang pembinaan, trofi, dan sertifikat dengan total Rp 35 juta. Sertifikat ditandatangani langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra kepada para pemenang lomba.
Pada puncak acara, akan diadakan kegiatan seminar dan bedah buku karya Sitor Situmorang. Selain itu, Sanggar Maduma juga akan menampilkan pertunjukan sendratari yang bertemakan Danau Toba. Sanggar Maduma juga akan berkolaborasi dengan sanggar atau komunitas lain di Humbang Hasundutan.
Untuk informasi lebih jelas, silakan hubungi panitia pada 082164358081 (WA) atau langsung pada media sosial Sanggar Maduma (FB dan IG).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.