Oleh: Hasyyati Nabilah Ishmah
Di tengah berbagai permasalahan sosial yang berkembang, penerapan konseling parenting di Aceh menjadi hal yang semakin penting. Program ini berperan krusial dalam membantu orang tua mendidik anak-anak mereka dengan cara yang lebih efektif dan berbasis pada kasih sayang. Meningkatnya jumlah masalah keluarga, seperti kekerasan dalam rumah tangga, pengabaian terhadap pendidikan anak, dan meningkatnya perilaku kekerasan di kalangan remaja, menunjukkan bahwa peran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, konseling parenting kini dianggap sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sejumlah warga di Aceh mengungkapkan keluhan mereka terkait peran orang tua yang semakin sulit dalam mendidik anak-anak di tengah perubahan zaman yang cepat. Salah seorang ibu rumah tangga di Banda Aceh, Rina, 38, mengungkapkan bahwa dia merasa kesulitan untuk mengatur anak-anaknya yang kini mulai terpapar pengaruh negatif dari lingkungan sekitar, seperti media sosial dan teman sebaya.
“Saya merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak saya yang berusia 14 tahun. Seringkali dia lebih mendengarkan teman-temannya daripada saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya, tapi saya tidak tahu bagaimana cara menghadapinya,” ujar Rina, dengan penuh kekhawatiran.
Rina bukanlah satu-satunya orang tua yang merasa kebingungan dalam mendidik anak. Banyak orang tua di Aceh mengaku kesulitan untuk menyesuaikan pola asuh mereka dengan kebutuhan anak di era digital ini. Mereka merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara mendidik anak yang bijaksana, apalagi dengan berbagai tantangan sosial yang ada.
Konseling parenting, menurut para ahli, berfungsi untuk memberikan wawasan kepada orang tua tentang cara yang tepat dalam mendidik anak. Dalam sesi konseling, orang tua akan diajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak secara positif, mengelola emosi, serta memberikan dukungan yang diperlukan agar anak berkembang dengan baik secara fisik, mental, dan emosional.
“Melalui konseling parenting, orang tua bisa belajar untuk lebih sabar dan peka terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka. Kami juga mengajarkan teknik-teknik komunikasi yang efektif untuk mengurangi konflik dan menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam keluarga,” kata Dr. Nurul Fitri, dalam seminar Parenting.
Penting bagi orang tua untuk memahami peran mereka dalam memberikan contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Konseling parenting membantu orang tua untuk menjadi pendengar yang baik, mengatur batasan yang jelas, serta mendukung anak untuk mengembangkan potensi mereka dengan cara yang sehat.
Namun, meskipun banyak orang tua di Aceh yang membutuhkan bimbingan dalam mendidik anak, program konseling parenting belum tersebar merata, terutama di daerah-daerah pelosok. Warga mengeluhkan kurangnya akses ke layanan konseling tersebut.
“Di daerah kami, sangat sedikit layanan konseling yang tersedia. Saya tahu bahwa konseling parenting sangat penting, namun kami tidak tahu ke mana harus pergi untuk mendapatkan bantuan itu. Kami tinggal jauh dari kota, dan transportasi ke pusat kota cukup mahal,” ujar Aminah, 45, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Aceh Besar.
Aminah menambahkan, banyak orang tua di desa tempat tinggalnya yang merasa cemas dengan perkembangan anak-anak mereka, terutama dalam menghadapi masalah sosial yang lebih kompleks. Namun, mereka tidak memiliki cukup pengetahuan untuk menghadapi masalah tersebut, dan konseling parenting bisa menjadi solusi yang sangat membantu jika tersedia di daerah mereka.
Melihat kebutuhan yang besar akan konseling parenting, pemerintah Aceh dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) mulai berupaya untuk memperkenalkan program ini lebih luas ke masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. Beberapa organisasi lokal telah melaksanakan pelatihan untuk para orang tua dan memberikan sesi konseling secara gratis di sejumlah kabupaten.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Zainab Siregar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar lebih banyak konselor parenting profesional dapat diterjunkan ke seluruh wilayah Aceh, baik di kota maupun di daerah pelosok. Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada orang tua dalam menghadapi tantangan zaman, terutama dalam hal membimbing anak-anak mereka agar terhindar dari pengaruh buruk seperti penyalahgunaan narkoba dan kekerasan.
“Ke depan, kami akan memperluas program konseling parenting melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, LSM, dan sektor swasta, untuk memastikan bahwa setiap keluarga di Aceh, di mana pun mereka berada, dapat memperoleh akses yang setara terhadap layanan konseling yang berkualitas,” kata Zainab.
Dengan adanya penerapan konseling parenting yang lebih luas dan mudah diakses, diharapkan peran orang tua dalam membentuk karakter anak-anak menjadi lebih baik. Selain itu, keluarga-keluarga di Aceh dapat menjadi lebih sejahtera secara emosional dan sosial. Program ini tidak hanya penting untuk mendidik anak-anak, tetapi juga untuk memperkuat hubungan keluarga yang harmonis, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka kekerasan dalam rumah tangga dan permasalahan sosial lainnya.
Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, penerapan konseling parenting di Aceh dapat menjadi langkah maju dalam membangun keluarga yang lebih sehat dan menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, berbudi pekerti, serta siap menghadapi tantangan global.
Pengirim Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Islam, Semester 7 IAIN Langsa, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
