Pemilu 2024 masih lama berselang. Namun para elit politik yang mencalonkan dirinya untuk maju bertarung menjadi next Presiden sudah mulai pasang aksi kampanye. Mereka berlomba-lomba tur berkeliling kota yang ada di Indonesia ini. Padahal kondisi rakyat saat ini sedang banyak dilanda musibah. Namun hal itu tak menyurutkan langkah para Capres untuk menjalankan rencana meraih suara rakyat.
Hal ini sungguh amat disayangkan, dibalik euphoria menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang, justru malah menyiratkan jiwa-jiwa calon pemimpin negeri ini yang sesungguhnya. Mereka tetaplah sama, yang menyampingkan kondisi rakyat demi meraih impian mereka semata.
Salah satu contoh saja misalnya Capres yang digadangkan oleh partai Nasdem, Anies Baswedan yang baru saja berkunjung ke Sumatera Utara. Ini adalah kunjungan sosialisasi yang dirancang NasDem untuk Anies menjelang Pilpres 2024.
Safari politik Anies Baswedan tersebut merupakan serangkaian acara untuk promosi diri menjelang tahun-tahun politik. Anies menyatakan diri siap maju sebagai kontestan calon presiden pada pilpres 2024 mendatang.
Di satu sisi, Sumatera Utara tengah dilanda musibah, khususnya di kabupaten Langkat. Sudah hampir dari 1 bulan di 4 kecamatan di Langkat mengalami musibah banjir. Yang disebabkan meluapnya air sungai yang ada di wilayah tersebut.
Alih-alih peduli akan hal tersebut, justru Capres dari partai Nasdem ini mengadakan temu ramah dengan masyarakat kota Medan, tanpa sedikitpun menyinggung musibah tersebut. Masih menjadi calon saja sudah tidak peduli akan kondisi masyarakat secara keseluruhan, apalagi jika sudah menjabat sebagai orang nomor 1 di negeri ini.
Belum lagi banjir yang melanda wilayah perbatasan Sumatera Utara dan NAD, Aceh Tamiang. Banjir yang sempat viral dan menjadi berita nasional inipun tak disinggung sedikitpun oleh Anies. Padahal akibat dari banjir-banjir tersebut banyak menyebabkan masyarakat yang sulit mendapatkan asupan makanan, tempat tinggal dan pakaian.
Wahai para pemimpin dan para calon pemimpin di negeri ini. Ingatlah, kelak dihari kebangkitan engkau akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang engkau pimpin. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena apa saja yang mejadi keluhan rakyat atas masa yang engkau pimpin, maka Allah akan menghisabmu.
Jangankan kondisi masyarakat yang kelaparan, kedinginan tak memiliki tempat tinggal, jalan berlubang saja yang menyusahkan rakyatmu akan dimintai pertanggung jawabannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya” (HR. Bukhari, Muslim).
Maka dari itu, berhati-hatilah jika menjadi seorang pemimpin. Begitu besar amanah yang ada di pundak seorang pemimpin. Janganlah menjadi pemimpin untuk sekedar kehidupan duniawi saja, jadilah pemimpin yang takut kepada Allah. Jadilah pemimpin yang berjuang menegakkan syariat Allah untuk dijadikan aturan dalam kehidupan, agar keberkahan datang pada negeri ini.
Rasulullah SAW bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah: ”Mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang bodoh (dungu)”. Ka’ab bin Ujrah bertanya ; apa yang dimaksud dengan pemimpin yang dungu wahai Rasulullah SAW?
Beliau SAW menjawab: “Mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak pernah berpedoman pada petunjukku, mereka tidak mengikuti sunnahku. Barang siapa yang membenarkan kedustaan mereka ataupun mendukung atas kezaliman mereka, maka orang itu tidak termasuk golonganku, karena aku bukanlah orang seperti itu. Mereka juga tidak akan mendapatkan air minum dari telagaku” (HR. Ahmad bin Hambal).
Rika Lestari Sinaga, Amd.
Konten Kreator
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.