Batik adalah warisan Indonesia yang memiliki corak yang sangat indah. Semakin cantik corak nya semakin mahal harganya. Siapa yang tidak suka dengan kain batik yang memiliki khas tersendiri, namun kali ini batik ini sangat berbeda dari yang lain. Jika di lihat sekilas seperti batik pada umum nya cantik dan menarik, namun jika di amati secara teliti maka terlihat simbol dari beberapa agama. Batik yang di luncurkan oleh Kemenag sebagai baju dinas yang di pakai setiap hari Rabu terdapat simbol berbagai agama Ada Islam, Nasrani, Hindu dan Budha. Dan tanpa sadar ini adalah moderasi beragama yang menyebarkan paham pluralisme.
Jika ada yang mengatakan ini toleransi, Anda salah besar. Sebab toleransi dalam beragama itu tidak ada, surah Al Kafirun ayat 6. Kita diperboleh toleransi dalam hal umum bukan dalam hal beragama. Corak batik yang sengaja mereka liriskan untuk memberi pemahaman bawa agama semua sama, padahal jelas Islam ya Islam nasrani ya Nasrani begitu pun dengan yang lain, tidak ada agama yang sama. Tidak bisa satu agama di campurkan dengan agama yang lain. Sampai sini paham kan?
Tidak layak rasanya, terlebih Kemenag yang di identikan sebagai Menteri Agama Islam meliris pakaian seperti itu, terlebih terdapat lambang salib didalam batik tersebut. Apa jadinya jika di pakai oleh umat Islam lalu dibawa beribadah shalat, apakah shalat nya menjadi sah? Tentu tidak karena pakai tersebut sudah masuk kedalam ranah hadlarah, yang di mana suatu benda apabila menjadi ciri khas agama lain atau menyangkut aqidah diluar Islam maka kita diharamkan untuk memakainya. Wallahu’alam Bishshowwab.
Hafizah Mujahidilla
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.