Teknologi Hijau; Masa Depan Aceh

  • Bagikan
Teknologi Hijau; Masa Depan Aceh

Oleh Dr Ir Dandi Bachtiar, M.Sc.

Beberapa sektor teknologi hijau antara lain: energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah yang efektif, transportasi ramah lingkungan, dan pendidikan akan kesadaran lingkungan

Perubahan iklim adalah tantangan terbesar umat manusia sekarang ini. Salahsatu pemicunya adalah industrialisasi di banyak negara untuk memacu pertumbuhan ekonominya. Aktifitas industri yang dianggap sebagai penarik gerbong pertumbuhan ekonomi suatu negara namun memberi dampak lain yang memperburuk kondisi lingkungan alam. Emisi karbon yang dilepaskan sebagai konsekwensi aktifitas industrialisasi terbukti telah mengganggu keseimbangan ekosistem dengan menumpuknya CO2 di atmosfer sehingga memerangkap radiasi matahari dan tidak bisa memantul keluar atmosfer. Efeknya suhu bumi meningkat dan mengubah semua perilaku iklim bumi kita ini.

Musim kemarau panjang yang melanda Indonesia di sepanjang tahun 2023 lalu juga menghadirkan bukti yang tak terbantahkan tentang bagaimana buruknya kualitas udara di kota-kota besar. Kota Jakarta menempati urutan teratas kota dengan polusi udara terkotor di Indonesia. Hal ini disinyalir sebagai dampak dari gas buang dari jutaan kendaraan yang berseliweran di jalanan serta gas buangan dari pusat-pusat pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang berada di sekitar ibukota. Hujan yang tidak muncul selama kemarau panjang ini telah memperparah kondisi udara karena gas buang polutan yang bertebaran di udara tidak dapat diendapkan ke daratan.

Kota Banda Aceh sendiri mendapat rekor sebagai kota dengan kondisi udara yang paling bersih di Indonesia. Ini patut disyukuri karena memberi rasa kenyamanan bagi penduduknya. Namun, di sisi lain ini juga sebagai penanda bahwa kota Banda Aceh serta wilayah Aceh umumnya memang tidak memiliki industri besar sehingga kurang memberikan pendorong kepada pembangunan ekonominya.

Aceh, provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, Aceh menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alamnya. Dalam pandangan ini, teknologi hijau adalah salah satu solusi kunci yang dapat membantu Aceh mencapai masa depan yang berkelanjutan.

Teknologi hijau, atau sering disebut juga teknologi ramah lingkungan, adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi teknologi yang dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam. Aceh, yang terkenal dengan keindahan alamnya, seperti hutan hujan tropis, pantai yang mempesona, dan kekayaan hayati yang beragam, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian alamnya. Teknologi hijau adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan antara perkembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Aceh.

Beberapa sektor teknologi hijau yang patut menjadi perhatian stakeholder pengambil kebijakan bagi masa depan pertumbuhan ekonomi di Aceh dapat disebutkan antara lain: energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah yang efektif, transportasi ramah lingkungan, dan pendidikan akan kesadaran lingkungan.

Energi Terbarukan

Salah satu langkah paling penting yang dapat diambil oleh Aceh untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan adalah mengadopsi sumber energi terbarukan. Provinsi ini memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi terbarukan, terutama energi panas bumi, surya dan energi angin. Dengan investasi dalam infrastruktur yang tepat, Aceh dapat menjadi produsen energi terbarukan yang signifikan.

Pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga angin dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan dampak positif pada perekonomian Aceh.

Pertanian Berkelanjutan

Pertanian selalu menjadi bagian utama perekonomian Aceh, dan transisi menuju pertanian berkelanjutan sangatlah penting bagi masa depan provinsi ini. Teknologi ramah lingkungan dapat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini. Praktik pertanian berkelanjutan, seperti pertanian presisi dan pertanian organik, dapat membantu mengurangi dampak pertanian terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan hasil panen.

Selain itu, penggunaan teknologi canggih seperti drone dan sensor dapat membantu petani memantau dan mengelola tanaman mereka dengan lebih efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mengurangi penggunaan pestisida dan air, sehingga berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih sehat.

Pengelolaan Sampah

Masalah sampah adalah tantangan serius di banyak daerah, termasuk Aceh. Namun, teknologi hijau dapat membantu mengubah cara Aceh mengelola sampahnya. Salah satu solusi adalah dengan mengadopsi sistem daur ulang yang lebih efisien. Dengan mendaur ulang sampah plastik dan kertas, Aceh dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam.

Selain itu, teknologi pengolahan sampah canggih, seperti pengolahan limbah organik menjadi energi biogas, dapat membantu mengurangi timbunan sampah dan menghasilkan sumber energi tambahan. Dengan pengelolaan sampah yang lebih baik, Aceh dapat menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.

Transportasi Ramah Lingkungan

Masalah lalu lintas dan polusi udara adalah masalah serius di banyak kota di Aceh. Penggunaan teknologi hijau dalam transportasi dapat membantu mengatasi masalah ini. Kendaraan listrik adalah contoh nyata dari teknologi hijau yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah Aceh dapat mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan memberikan insentif, seperti pembebasan pajak dan pengembangan infrastruktur pengisian daya.

Selain itu, penggunaan transportasi umum yang lebih efisien, seperti kereta api dan bus listrik, dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Investasi dalam sistem transportasi ramah lingkungan dapat membuat Aceh lebih bersih dan lebih efisien dalam pergerakan penduduknya.

Pendidikan & Kesadaran Lingkungan

Penting untuk menciptakan kesadaran tentang teknologi hijau di kalangan penduduk Aceh. Pendidikan lingkungan yang lebih baik dan kampanye kesadaran dapat membantu mengubah perilaku masyarakat dalam hal penggunaan sumber daya alam dan pembuangan sampah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak tindakan mereka terhadap lingkungan, masyarakat Aceh dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan.

Pemerintah Aceh juga dapat bermitra dengan organisasi non-pemerintah dan perusahaan swasta untuk mengadakan program-program lingkungan yang edukatif dan informatif. Ini dapat menciptakan budaya yang lebih sadar lingkungan di Aceh dan mendorong adopsi teknologi hijau secara lebih luas.

Teknologi hijau adalah kunci untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan di Aceh. Dengan mengadopsi sumber energi terbarukan, praktik pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah yang lebih baik, transportasi ramah lingkungan, dan pendidikan lingkungan yang lebih baik, Aceh dapat menjaga keindahan alamnya sambil meningkatkan kualitas hidup penduduknya.

Teknologi hijau memberi harapan kepada bangkitnya pertumbuhan ekonomi kawasan dengan tanpa meninggalkan upaya pemeliharaan lingkungan alam yang bersih dan berkelanjutan.

Agenda besar ini patut menjadi dorongan politik bagi para kandidat yang akan bertarung memperebutkan posisi Aceh 1 pada Pilkada mendatang. Kita berharap siapapun yang menjabat posisi Gubernur Aceh definitif ke depan, mau tidak mau mestilah mengusung tema besar ini sebagai dasar kebijakan utama politik pemerintahannya. Karena hanya itulah satu-satunya harapan rakyat Aceh pada pemimpinnya untuk membawa Aceh kepada kegemilangan pembangunan yang berkelanjutan.

Penulis adalah Dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri, USK.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *